SILA' MO DATANG NING BLOG PARIRI LEMA BARIRI

rss

Minggu, 28 Februari 2010

Kerajinan Lonto Tak Bernama

"Orang bilang tanah kita tanah surga,tongkat, kayu dan batu jadi tanaman" Potensi ini yang digunakan oleh sejumlah penduduk Kecamatan Brang Ene untuk mengolahnya menjadi sesuatu yang bernilai seni dan berestetika. Dapat dibayangkan akar mati yang sering kita abaikan tergeletak di sekitar kita bisa menjadi tanaman hias yang indah dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Hal ini pula yang dilakukan oleh Fitran, seorang pengrajin dari desa Mura Kecamatan Brang Ene. Akar-akar pohon (Lonto) yang menjulur tidak beraturan dan menurut kita sudah tidak bisa digunakan lagi, diolah menjadi sebuah karya seni ber-estetika tinggi. Hasil-hasil olahan akar-akaran ini terdiri dari berbagai bentuk  dan warna, ada yang berbentuk tanaman hias, ukiran patung hewan seperti burung, dan ada pula meja serta  kursi. Meskipun usahanya masih seumur jagung, hasil kerajian olahan akar pohon miliknya cukup banyak.

Hal ini ditunjang pula dengan pengalamannya ketika bekerja di daerah wisata Bali. Dimana kerajinan-kerajinan sejenis ini banyak dipasarkan disana. Ketika mengetahui di kampung halamannya sendiri juga terdapat bahan baku  yang sama untuk pembuatan kerajinan ini, yang kualitasnya tidak kalah dari produksi pengrajin-pengrajin yang ada di Bali, dia pun mengembangkannya sesuai dengan bakat yang dimilikinya. Tentu saja dengan membawa nama Kerajinan Khas dari Kabupaten Sumbawa Barat.

Sebagai langkah awal memperkenalkan hasil karyanya, kerajinan olahannya diikutkan dalam bazar  MTQ ke-IV Sumbawa Barat yang diadakan di desa Mura beberapa waktu lalu. Hal ini dilakukan karena untuk memperkenalkan hasil olahannya kepada masyarakat. Sebelumnya hasil kerajinannya hanya dipromosikan  dari mulut ke mulut, tetangga ke tetangga. Karena untuk mengandalkan Dinas terkait untuk mempromosikannya secara luas melalui Pameran-pameran budaya yang kerap dilaksanakan di TMII Jakarta ataupun kota-kota besar lainnya, dirasa belum pantas untuk disejajarkan dengan produk-produk kerajinan lokal yang sudah bermerk.

"Kami membutuhkan binaan dan perhatian yang serius dari Pemerintah, karena kerajinan ini bisa menjadi icon seni yang layak diperjualbelikan"ungkapnya datar. Siapa tahu kerajinan ini kelak akan menjadi kerajinan khas Kabupaten Sumbawa Barat.

Sabtu, 27 Februari 2010

PETANI KALIMANTONG SUDAH MEMASUKI MUSIM TANAM


Masa dinantikan akhirnya sampai juga di pelupuk mata petani Kalimantong, masa panen padi. Setelah perjalanan panjang yang melelahkan, suka duka mewarnai petani desa kalimantong pada khususnya yakni terdiri dari musim tanam, perawatan, hingga  panen hasil apa yang mereka tanam selama  3 bulan terakhir. Ditempat terpisah Kades Kalimantong, Ayubar mengatakan bahwa hasil pertanian petani Kalimantong belakangan ini menurun. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya  kurangnya curah hujan, serangan hama serta harga pupuk yang melambung tinggi.

Dari tahun ke tahun harga padi kering semakin turun drastis. Permainan calo yang menurunkan  harga gabahnya  dengan alasan gabah terendam air, padahal hujan jarang turun rasanya terlalu mengada-ada. Permainan harga gabah ini cukup meresahkan petani.  Produksi gabah di Kabupaten sendiri telah cukup menghidupi seluruh rakyatnya selama setahun bahkan bisa melebihi kapasitas yang ada. Namun, mengapa masih banyak gabah yang secara khusus didatangkan dari luar daerah?? Harga gabah impor ini terbilang cukup murah dibandingkan harga gabah lokal sehingga merusak dan menurukan harga pasar yang mengakibatkan kerugian bagi petani.

Rabu, 24 Februari 2010

KAMPUNG MEDIA ADAKAN PELATIHAN WEB NEWS DAN DASAR FOTOGRAFI

Setelah mengadakan Pelatihan Dasar Internet Sehat dan Workshop Design Web, Kampung Media Digital Propinsi Nusa Tenggara Barat kembali mengadakan Pelatihan bagi anggota-anggotanya yang tersebar di seluruh Kabupaten se-Nusa Tenggara Barat. Pelatihan Web News, Jurnalistik, Tata Letak Media Cetak dan Dasar Fotografi merupakan serangkaian pelatihan lanjutan dari pelatihan sebelumnya. Pelatihan ini dilaksanakan di Hotel Lombok Raya Mataram dari Tanggal 22 s/d 24 Februari. Kampung Media Digital Kabupaten/Kota mengirimkan masing-masing 2 (dua) orang anggotanya untuk mengikuti pelatihan ini, sehingga jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 20 orang. Kegiatan ini diselenggarakan untuk menambah pengetahuan dan memacu semangat anggota-anggota Kampung Media Digital Kabupaten/Kota dalam mengembangkan potensi diri dan daerah mereka masing-masing melalui pemerataan penyebarluasan informasi publik.

Hari Pertama pelatihan (22/02), dibuka oleh Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Propinsi Nusa Tenggara Barat, Ahmad Baharuddin. Beliau menekankan pentingnya kegiatan ini untuk dilaksanakan dengan penuh kesungguhan. Mengingat tanggung jawab yang dipikul oleh Kampung Media Digital Kabupaten/Kota tidaklah mudah, karena di bahu para pemuda penggerak inilah kelak diharapkan adanya perubahan yang lebih baik untuk daerah masing-masing khususnya dan Nusa Tenggara Barat pada umumnya. Acara dilanjutkan dengan Pelatihan Web News yang disampaikan oleh Moh. F.Hafiz, dimana beliau adalah salah satu dari pelopor dan penggerak kampung media digital. Materi ini diberikan untuk memberikan pelatihan tambahan untuk para peserta, baik dari segi penyajian berita hingga tata cara penulisan berita. Karena berita yang disajikan adalah melalui web site yang ada di internet sehingga ada trik-trik tertentu dalam penyajian berita agar berita itu menarik untuk dibaca oleh pembaca.

Sedangkan materi Pelatihan Dasar Fotografi disajikan dengan singkat oleh Saptoto. Karena keterbatasan waktu dan sarana, peserta pelatihan terlihat kurang puas dengan penjelasan-penjelasan yang diberikan. Beliau lupa membawa contoh-contoh gambar yang layak ditampilkan dalam sebuah berita. Penjelasan tanpa perbandingan hasil-hasil pemotretan obyek yang akan disajikan diberita, terasa seperti “ sayur tanpa garam”, karena mereka tidak dapat menilai secara subyektif hasil-hasil gambar dilapangan. “ Fotografi juga seni loh!!” kata Saptoto. “Karena sejuta kata-kata takkan mampu menjelaskan suatu peristiwa dengan gamblang. Dengan gambar, kita mampu menjelaskan lebih dari sekedar kata-kata bagi pemirsa” ungkapnya lagi.

Setelah istirahat untuk sholat dan makan siang, acara dilanjutkan dengan kunjungan ke Kantor Telkom Mataram. Peserta kampung media digital berkesempatan untuk berdialog langsung dengan jajaran pejabat penting PT. Telkom Cabang Mataram itu. Termasuk didalamnya, mengadukan betapa susahnya mendapat informasi melalui internet apabila tidak ada jaringan telepon yang masuk ke daerah tersebut. Mereka berharap Telkom akan segera mensurvei langsung daerah-daerah yang terisolasi akan sinyal dan kabel telepon ini. Karena Telkom merupakan satu-satunya Perusahaan milik Negara yang memiliki komitmen besar untuk membantu program penyebarluasan informasi melalui kampung media digital ini, sehingga mereka dapat mengejar ketertinggalan mereka dari daerah lain. Apalagi dengan adanya bantuan “Internet gratis selama 1 Tahun” untuk setiap Kampung Media Digital Kabupaten/Kota dari Kampung Media Digital Propinsi Nusa Tenggara Barat. Akan sia-sialah bantuan itu jika tidak didukung dengan sarana dan prasarana telekomunikasi layaknya Kabupaten/Kota yang jaringan teleponnya telah terpasang. Ada 4 Kabupaten yang belum memiliki jaringan tersebut didaerahnya, dan kampung media digital Kabupaten Sumbawa Barat yang berlokasi di Kalimantong Kecamatan Brang Ene adalah salah satu diantaranya.

Hari Kedua (23/02), Panitia khusus mengundang langsung Adhar Hakim, wartawan senior SCTV Mataram untuk mengisi materi pelatihan Jurnalistik. Penjelasan-penjelasan yang sarat akan informasi mampu memotivasi peserta untuk menyajikan berita dengan tata penulisan yang baik. Karena selama kampung media digital ini terbentuk, penyajian berita dengan tata penulisan yang benar merupakan kesulitan terbesar bagi sebagian besar peserta yang umumnya tidak memiliki latar belakang wartawan atau pun penulis. Sehingga butuh waktu yang tidak sedikit bagi mereka untuk mampu menceritakan dengan tulisan suatu peristiwa dengan bahasa yang mudah dipahami oleh pembacanya. Banyak membaca, mendengar, dan melihat segala sesuatu dari berbagai macam sudut pandang adalah beberapa tips yang beliau berikan, agar peserta mampu menyajikan satu berita yang kaya akan tata bahasa dan sarat makna sehingga pembaca akan tertarik untuk membacanya hingga akhir.

Pelatihan Tata Letak Media Cetak disajikan oleh S. Parlan, salah seorang pengatur tata letak koran Lombok Post. Dengan program sederhana hingga yang paling canggih, beliau mencoba untuk membagi ilmu yang dimilikinya kepada seluruh peserta. Namun, berhubung tidak semua laptop yang ada memiliki program khusus untuk mengatur tata letak tersebut, peserta terlihat bingung dengan program yang tentu saja baru kali ini mereka dapatkan. “Pelatihan tata letak ini gak cukup sekali lo mas..” ujar salah seorang peserta. “ Butuh keahlian khusus untuk menguasainya. Kalo seperti kami-kami yang sudah tua ini kayaknya di-private sendiri aja biar cepat menyusul teman-teman yang lain” ujarnya lagi setengah becanda.

Kunjungan kali ini dipusatkan ke Kantor Lombok Post, tempat dimana peserta dapat berdialog langsung dengan jajaran Pemimpin Redaksi dan wartawan Lombok Post yang lebih berpengalaman. Selain itu peserta juga diajak berkeliling melihat-lihat proses pengolahan berita sebelum berita-berita itu diseleksi oleh Redaktur untuk kemudan dicetak. Peserta juga berkesempatan untuk melihat langsung tempat percetakan koran Lombok Post dimana terdapat mesin cetak koran yang mencetak ±1000 eksemplar per harinya.

Setelah kunjungan ke Lombok Post, kegiatan ini ditutup ini ditutup oleh Kepala Balai Pengelolaan Informasi Publik (BPIP), M. Husni Thamrin. Dalam sambutannya, beliau berharap peserta mampu meneruskan dan mengaplikasikan hasil-hasil pelatihan kepada teman-teman kampung media yang lainnya sehingga penyebarluasan informasi akan dapat dilaksanakan secara maksimal.

Senin, 15 Februari 2010

PROGRAM KESEHATAN GRATIS, PELAYANAN PRIMA??

Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat berkomitmen untuk membangun sumberdaya manusia sebagai modal dasar pembangunan daerah, pembangunan sumberdaya manusia adalah pembangunan di bidang pendidikan dan bidang kesehatan. Dampaknya adalah meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memeriksa kesehatannya/berobat di puskesmas dan jaringannya. 

Dengan terpenuhinya pelayanan terhadap kesehatan, melalui penerapan program kesehatan gratis, maka masyarakat mendapat pemberlakuan yang sama dalam hal pelayanan kesehatan. Terutama lapisan masyarakat bawah, program ini dianggap sebagai bagian untuk meringankan beban hidup mereka.

Namun, yang menjadi pertanyaan saat ini yaitu : Apakah sudah maksimal??
Sepertinya dibutuhkan tenaga, pikiran dan waktu yang tidak sedikit untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat luas. Pelayanan adalah salah satu komponen penting yang seharusnya menjadi tolak ukur dalam keberhasilan program ini.

Seringnya masyarakat yang mengeluh dengan kualitas pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan setempat membuat kami berpikir bahwa ada yang perlu dibenahi dalam program ini. Ada faktor2 lain yang menimbulkan keresahan ini. Sering terdengar jeritan tenaga kesehatan yang kesejahteraanya yang tidak sebanding dengan tenaga yang mereka abdikan untuk daearah ini. Apakah karena tenaga2 kesehatan ini tunjangannya kurang sehingga mereka memprotesnya dengan menurunnya kualitas pelayanan yang mereka berikan????

Pertimbangan2 dan kebijakan2 yang tidak merugikan kedua belah pihak yang akan mampu menjawab permasalahan ini.

Minggu, 14 Februari 2010

DERMAGA PENYEBERANGAN LOMBOK-SUMBAWA DI BANGUN DI LAB. LALAR

Taliwang. Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat sedang berbenah  dan mempercantik diri. Berbagai megaproyek sedang dibangun di Kabupaten ujung Barat Pulau Sumbawa ini. Salah satu diantaranya adalah Pembangunan Dermaga Penyeberangan di Labuhan Lalar Kec. Taliwang.

Dermaga ini dibangun dengan tujuan untuk mempermudah akses penyebrangan ke Pulau Lombok. Dengan dibangunnya dermaga akan mempermudah pula bagi karyawan2 PT. NNT yang banyak dari luar Pulau Sumbawa. Diharapkan dengan dibangunnya Dermaga ini akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyrakat Desa Labuan Lalar. Otomatis akan tercipta perputaran ekonomi yang cukup menguntungkan, sehingga masyarakat setempat tidak hanya bergantung pada hasil laut atau profesi sebagai nelayan. Mereka bisa mengais untung dengan berdagang, karena pasti akan banyak transaksi ekonomi yang terjadi seperti pada umumnya pelabuhan2 penyebrangan yang ada di daerah lain.


Jumat, 12 Februari 2010

SUDAH AMANKAH ANAK ANDA BERINTERNET???

Dewasa ini komunikasi baik itu HP, ataupun internet sudah bukan lagi menjadi barang mahal akan tetapi itu sudah menjadi kebutuhan kita semuadilihat satu sisi dapat dengan mudah untuk mencari dan mendapatkan informasi dengan cepat dan mudah, disi lain lagi kita harus tahu memang internet sekarang dapat menjadi perpustakaan bagi kita yang begitu global tapi juga dapat menjadi malah petaka bagi anak kita.

SUDAH AMANKAH ANAK ANDA BERINTERNET???

kenapa demikian, karena terlalu banyak situs yang kurang baik belum di Blockir untuk penggunaannya, kwbnyakan warnet yang ada selalu bebas tanpa ada pemblockiran situs forno, oleh karenanya sudah barang tentu kita harus melakukan pengawasan kepada anak-anak dan cucu kita...

Kamis, 11 Februari 2010

DISKUSI RELOKASI KAWASAN RAWAN BENCANA DESA LABUAN LALAR

Mayarakat Desa Labuan Lalar melaksanakan diskusi tentang: "Rencana Relokasi Kawasan Rawan Bencana". Hal ini dilatarbelakangi oleh kondisi Desa Labuan Lalar dimana pemukiman penduduk yang semakin sempit akibat permukaan air laut yang semakin naik belakangan ini. Sehingga diperlukan solusi bersama untuk merelokasi pemukiman penduduk ke lokasi lain. Karena dikhawatirkan terjadinya bencana air pasang yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Isu Global warming juga menjadi alasan naiknya permukaan air laut, gelombang pasang dan badai yang bisa sangat berbahaya. Karena Desa ini berada di pesisir pantai hampir 70% nya, dengan sumber penghasilan utama sebagai nelayan. Gelombang Pasang yang terjadi akhir2 ini sedikitnya mengakibatkan penghasilan mereka ikut menurun karena mereka tidak mungkin melaut dengan sarana dan prasarana  yang minim dan seadanya.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa, Perangkat Desa dan seluruh masyarakat Desa Labuan Lalar yang dibuka oleh Kepala Desa Labuan Lalar. Jumlah masyarakat yang akan direlokasi sekitar 100 Kepala Keluarga dengan rencana relokasi tanah disediakan 2.5 Ha. Daerah Relokasi direncanakan di Dusun Wara A, Wara B dan Dusun Bangsal.

Anggaran yang disediakan untuk kegiatan ini direncanakan sebagai berikut :
a). Rumah Panggung Rp. 10.000.000
b). Rumah Permanen Rp. 75.000.000

Hal ini perlu mendapat perhatian Pemerintah karena menyangkut keselamatan dan kelangsungan hidup masyarakat Desa Labuan Lalar.


Rabu, 10 Februari 2010

SEMBAKO MEMBUMBUNG TINGGI

Taliwang. Masyarakat di Sumbawa Barat sangat mengeluh dengan permainan harga sembako di pasar terutama di pasar ibu kota Sumbawa Barat (Taliwang)

Apakah mungkin ini imbas dari adanya PT. Newmont Nusa Tenggara?....
sementara dari sekian jumlah warga yang menjadi pekerja di Newmont mungkin hanya sekitar 30 % saja, selebihnya adalah golongan menengah kebawah dengan rata2 penghasilan jauh dibawah  para pekerja Newmont Namun, mengapa harga2 yang ada dipasaran harus menyesuaikan diri dengan kantung mereka yang sudah hidup berkecukupan.. Seharusnya ada kebijakan2 dari Pemerintah tentang  Penetapan harga. Bukankah dengan adanya operasi pasar, Dinas terkait sudah mampu untuk memprediksikan  apakah harga2 yang sedang bermain dipasar telah mewakili kebijakan yang mereka tetapkan atau belum.  
ataukah ini adalah bentuk kurangnya perhatian dari Pemerintah Sumbawa Barat (Dinas Perdagangan dan Dinas Ketahanan Pangan)?..

" Kami sangat butuh perhatian dari pemerintah baik dari provinsi maupun kabupaten agar dapat mengontrol harga pasar  agar pedagang tidak seenaknya menaikkan harga2 kebutuhan pokok" ujar seorang ibu rumah tangga yang kebetulan sedang berbelanja.
" Terutama saat ini dari bulan Oktober sampai dengan Februari ini kami sangat prihatin terutama dengan harga beras yang membubung tinggi, belum lagi harga sembako lainnya yang sangat berbeda  jauh dengan kabupaten lain di wilayah Nusa Tenggara Barat".

BUPATI SUMBAWA BARAT GALAKKAN GERAKAN 3M

Taliwang. Penyakit demam berdarah dengue sedang mewabah di Ibukota Kabupaten. Berbagai usaha sedang dilaksanakan demi membendung penyebarannya. Mengingat sudah 20 orang korban yang terpaksa di rawat di Puskemas Taliwang, bahkan ada beberapa yang harus dirujuk hingga ke RSU Mataram. Karena fasilitas kesehatan yang ada di Puskesmas Taliwang belum memadai untuk penderita yang sudah memasuki tahap perawatan lanjut dan harus ditangani oleh Tenaga medis yang lebih profesional. 

Dinas Kesehatan sebagai Dinas yang berkaitan langsung dengan masalah ini telah melaksanakan Pengasapan (Fogging) sebagai tindakan awal yang diambil untuk menangani masalah ini. Namun fogging hanya membunuh nyamuk yang telah dewasa, tidak dapat membunuh jentik2 nyamuk sehingga diperlukan perhatian khusus oleh seluruh masyarakat untuk ikut menjaga kebersihan lingkungannya masing2.

Kegiatan ini melibatkan seluruh aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat. Hal ini bertujuan untuk memacu semangat masyarakat untuk terlibat langsung secara bersama2 untuk menyukseskan kegiatan ini. Wakil Bupati Sumbawa Barat, Drs. Mala Rahman membuka acara ini dengan melakukan penaburan bubuk Abate di Kolam Tugu Syukur yang ada di depan Graha Fitrah. Kemudian dilanjutkan dengan penyisiran seluruh desa yang ada di Ibukota Kabupaten oleh seluruh Pegawai  Pemda.

Selasa, 09 Februari 2010

KELOMPOK WANITA TANI SANGARIA


Tepatnya di desa kalimantong kecamatan brang ene terdapat kelompok perempuan yang tergabung dalam sebuah wada yang bernam Kelompok Wanita Tani yang mereka berinama SANGARIAH kelompok ini bergerak di bidang Industri Kecil seperti Jajanan Kue Yang dikerjakan bersama – sama , saat tim Komedik berkunjung di KWT sangariah Anggota Sangariah lagi Melakukan kegiatan mereka yakni sedang Melakukan Pertemuan Rutin Mereka dalam seminggu yang dirangkaikan dengan acara pengkemasan Produk mereka yang akan dipasarkan ke Kios – kios yang ada di Kalimantong pada Khususnya dan brang ene pada Umumnya.

Saat wawancara dengan langsung dengan sekretaris KWT saudari SRI RAHAYU , Menurut beliau sejak  di dirikannya Kelompok Ini melakukan 2 kali pergantian Nama, yakni SATIFA dan sekarang SANGARIAH. Kami mengambil nama SANGARIAH karena pada saat itu desa kalimantong ada nama Penguasa pada saman dahulu yang bernama sama. Yakni Sangariah Selama didirikannya Kelompok ini baru satu kali mendapat bantuan dari Pemerintah Yakni dari BP2KP. Harapan kami kedepan adalah untuk mensejahterakan anggota khususnya dan masyarakat kalimantong pada Umumnya. 

Apa harapan Kedepan : Harapan kami kedepan adalah itu mensejahterahkan anggita agar tidak menjadi Petani saja karena kami berkeinginan kelompok ini menjadi kelompok Wanita yang maju dan berwirausaha yang sukses, kalu bisa kami mengutif kata  Orang Wahid di KSB yaitu kami menginginkan uang Yang ada di kalimantong akan terus berputar di kalimantong
Kenapa Anda Berkata Begitu : ya karena tekad kami adalah untuk bersaing dengan kelompok – kelompok wanita yang lainnya di KSB

Minggu, 07 Februari 2010

TALIWANG BERSIH SAMPAH

memasuki musim penghujan / pergantian musim tentu sangat rentan sekali terhadap penyakit kenapa demikian sampah yang terendam air akan lebih muda membawa dampak penyakit terutama malaria dan demam berdarah. untuk itu pemerintah daerah perlu menertipkan kebersihan lingkungan melalui dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Kesehatan (DIKES) dan Lingkungan Hidup.

sementara itu pemerintah kabupaten sudah mencanangkan Program Jum'at Bersih, dengan berjalannya program ini sumbawa barat bisa bersih sampah, sekarang tinggal bagaimana memamfaatkan segala potensi yang ada untuk mengatasi masalah yang ada, tentu atas perhatian masyarakat membantu supaya tidak membuang sampah sembarangan sehingga menjadi sadar tentang betapa pentingnya kebersihan lingkungan.

lingkungan yang brsih masyarakat sehat tidak membuang sampah sembarangan.

Sabtu, 06 Februari 2010

Barapan Ayam,Tradisi Budaya Yang harus dilestarikan

Kabupaten Sumbawa Barat kaya akan ragam budaya dan obyek wisata yang memiliki nilai jual. Salah satu permainan rakyat yang sangat disenangi oleh masyarakat Kabuaten ini yaitu : Barapan Ayam.
Bila di Permainan rakyat yang lain misanya : Barapan Kebo, yang akan balap adalah kerbau yang sudah dipasangkan noga diatas kepalanya. Maka tak jauh beda dengan Barapan Ayam dimana ayam-ayam yang akan ikut lomba akan dipasangkan sejenis Noga dan menggunakan daun lontar sebagai alat penggiring supaya sampai ke tujuan.

dalam permainan barapan yang menjadi tradisi budaya taliwang mengadakannya ini hingga puluhan orang pendatang dari berbagai kecamatan, disitu mereka bermain dengan sportifitas tinggi sampai merebut juara. ayam yang diperlombakan dan yang mejadi pemenang memiliki harga sampai jutaan rupiah perpasang.

Kamis, 04 Februari 2010

Kerajinan Gagang Parang, Potensi yang terabaikan

Taliwang. Adalah Maladi, seorang pengrajin ukiran kayu yang berasal dari Desa Poto Kecamatan Taliwang. Ia adalah salah seorang pengrajin ukiran kayu yang sangat mencintai pekerjaan nya sebagai pengrajin. Kerajinan yang digelutinya saat ini yaitu Kerajinan ukiran Gagang Parang dan kerajinan ukiran kayu yang lainnya. misal : Meja Ukir yang bahannya dari kayu jati dan Gagang Parang. Model gagang parang yang dibuatnya ada bermacam2 yaitu : Berape Aban, Kemang Male dan Pusuk Pakis.  Telah banyak hasil karyanya yang sudah dipamerkan di kota-kota besar yaitu : Yogyakarta, Bali, Jakarta, dsb. Namun, potensi yang ada tersebut terabaikan. Padahal seni ukiran ini dapat menjadi komoditas untuk meningkatkan Pendapatan asli daerah Sumbawa barat. Karena telah banyak pelatihan2 yang telah diikuti sebelumnya, namun karena kurangnya fasilitas akan alat ukir dan pahat yang dimilikinya sehingga barang yang dihasilkannya belum bisa maksimal dan pengerjaannya pun membutuhkan waktu yang cukup lama.  Potensi ini sebenanrnya merupakan suatu pencerahan bagi Kabupaten ini, mengingat akan minimnya lowongan pekerjaan bagi rakyatnya. 

Jika jiwa enterpreneurship bisa dikembangkan, tidak tertutup kemungkinan kerajinan ini bisa membuka peluang baru bagi pemuda2 Sumbawa Barat. Mereka bisa menyalurkan bakat dan jiwa seninya melalui kerajinan ukir ini. Selain menyalurkan hobbi, mereka juga dapat meraup rupiah melalui kerajinan ini karena daya jualnya yang tinggi.

Apalagi bila dinas terkait yaitu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dapat memfasilitasinya, tidak hanya dengan memamerkan hasil karyanya. Namun juga mempromosikannya ke daerah2 wisata yang ada di Indonesia. Sehingga dapat ikut berpartisipasi dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Pelatihan Lanjutan, Studi Banding kerajinan khas anak negeri dan promosi berkelanjutan dan berkesinambungan merupakan solusi yang dapat diusung. Sapa tau kelak kerajinan ini akan menjadi the next icon of Sumbawa Barat....Ada ide lain demi kemajuan daerah ini????


Pemerintah KSB terapkan Koperasi Berbasis Rukun Tetangga ( KBRT )

Dengan adanya program Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat untuk menerapkan kesejahteraan masyarakatnya melalui penerapan Koperasi Berbasis Rukun Tetangga yang dalam tahap pembentukan, ketika Bupati Zul menyampaiakan pidato langsung memberitahukan kepada Masyarakat yang dalam pidatonya pas pada hari ulang tahun KSB. 

Hingga saat ini sudah ada 20 KBRT, 2 KBRT diantaranya sudah memiliki SK dari Bupati Sumbawa Barat, yang terbentuk  dari total 712 KBRT yang akan dibentuk di masing masing Desa di seluruh KSB yang masa Sosialisasinya Hingga 2 tahun mendatang. dengan demikian masih banyak KBRT yang belum terbentuk, alasannya masyarakat menganggap bahwa program ini sulit bisa jalan, karena yang namanya Koperasi dari Zaman dulu selalu macet ditengah jalan dengan kata lain mereka takut gagal.

Mendengar keluhan masyarakat tersebut Pemerintah melakukan sosialisasi ke masyarakat melalui Dinas KOPERINDAG (Koperasi dan Perdagangan) dengan memberikan pemahaman tentang manfaat pelaksanaan KBRT tersebut, dengan jalan ini masyarakat akan memahami bagaimana seluk beluk pelaksanaan koperasi ini.

Tapi di Desa Kalimantong khususnya RT. 04, Ahmad Sabuk (ketua RT) sangat semangat untuk membentuk koperasi ini, karena menurut Ahmad dangan adanya koperasi ini sangat membantu masyarakat terutama simpan pinjam, daripada hutang kesana kemari (hutang ke rentenir) lebih baik ke koperasi, tandasnya..

Namun demikian, dari program tersebut belum ada dana yang tersalurkan. Dengan kata lain menunggu terbentuknya semua koperasi di semua RT di seluruh Kabupaten Sumbawa Barat.

Rabu, 03 Februari 2010

MAHALNYA IKAN-IKAN SEGAR UNTUK MASYARAKAT KEMUTAR TELU

Taliwang. Kabupaten Sumbawa Barat sebagai Kebupaten termuda yang ada di Propinsi Nusa Tenggara Barat, wilayahnya terdiri dari darat dan laut dimana persentase laut melebihi luas daratan yang termasuk ke dalam teritorial Kabupaten Sumbawa Barat. Namun, hal itu menjadi hal yang sangat berlawanan dengan kondisi masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat yang masih dalam tahap kekurangan konsumsi ikan. Mengingat ikan-ikan yang diperjualbelikan di pasar Taliwang sebagian besar berasal dari luar Kabupaten Sumbawa Barat.

Apakah Kabupaten Sumbawa Barat belum mampu menyuplai ikan untuk masyarakatnya???
Hal ini menjadi pertanyaan yang mendesak untuk dijawab oleh Pemerintah, karena ikan merupakan bahan makanan penting yang sangat dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat. Ikan mengandung zat-zat pembangun sel-sel otak yang penting untuk tubuh terutama bagi anak-anak dan remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan.

Bagaimana bisa Kabupaten Sumbawa Barat melahirkan generasi2-generasi yang berkualitas jika kebutuhan akan ikan saja masih menjadi PR besar bagi Pemimpinnya??? tentu saja ikan yang disebutkan disini adalah kebutuhan akan ikan segar, bukan ikan yang dibekukan ataupun diawetkan. Karena nilai gizi yang terkandung didalamnya akan berbeda dengan ikan segar.
Harga ikan laut atau pun ikan air tawar yang dijual di Pasar Taliwang cenderung mahal karena ikan-ikan itu dikirim dari luar daerah Kabupaten Sumbawa Barat yang tentu saja memerlukan biaya tambahan untuk membawanya masuk dan menjualnya kembali. Masyarakat pun mau tidak mau harus menerima kondisi ini, karena mereka tidak punya pilihan lain. Apalagi buat saudara2 kita yang rata2 kehidupannya adalah golongan menengah ke bawah. Apakah mereka tidak berhak untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak seperti  mereka2 yang masih bingung mau makan apa hari ini?? pernahkah terlintas dibenak kita akan saudara kita yang juga masih bingung apakah ada yang bisa dimakan hari ini??Ketika harga-harga tak lagi bersahabat dengan dompet dalam kantung baju rakyat kecil, apakah mereka pemimpin yang sedang duduk diatas sana akan diam saja??
Berapa sih jumlah nelayan yang ada di seluruh Kabupaten ini sehingga jumlah tangkapan ikan segar yang dijual sangat terbatas?? apakah jumlah nelayan yang berkurang karena banting stir ke profesi lain atau jumlah tangkapan ikan yang menurun setiap tahunnya??

Ada banyak faktor yang harus ditelaah untuk dicari penyelesaiannya, seperti  faktor alam  di Kabupaten ini  dimana sebagian besar laut dan pantai yang ada  merupakan pantai selatan yang bergelombang besar sehingga menyulitkan bagi nelayan2 yang hanya memiliki peralatan yang sederhana untuk menangkap ikan. Bantuan dan fasilitas yang pernah diberikan oleh Pemerintah setempat ternyata belum mampu menjawab tantangan ini. Selain itu, masalah pengeboman ikan, penyetruman, karang-karang yang hancur, dsb juga membutuhkan penyelesaian. Pemerintah harus benar2-benar memberi perhatian penuh untuk hal ini, karena generasi-generasi penerus daerah ini sedang dicetak. Apakah mereka Pemimpin-pemimpin disana mau disalahkan ataupun dijadikan kambing hitam akibat generasi2-generasi penerus perjuangan daerah ini akan menjadi generasi yang kalah saing baik dari segi fisik ataupun mental dan intelegesia??? Mari kita perjuangkan ini bersama-sama....karena masalah tidak akan selesai dengan membahas kesalahan tapi harus disertai dengan kebulatan tekad bersama untuk mencari pemecahannya, karena ini tanggung jawab kita semua.

Selasa, 02 Februari 2010

MENANGGAPI ISU GLOBAL WARMING, UNIVERSITAS CORDOVA KAB. SUMBAWA BARAT ADAKAN LOMBA TANAM POHON

Global warming telah menjadi isue dunia yang sedang dibahas semua lapisan masyarakat. Karena hal ini menyangkut kelangsungan hidup manusia di muka bumi. Global warming selalu menjadi topik hangat untuk dibahas, terutama oleh kawula muda yang menyebut diri mereka sebagai  agent of change. Menanggapi isu tersebut, Universitas Cordova Kabupaten Sumbawa Barat yang berlokasi di Kecamatan Taliwang ini melaksanakan kegiatan Lomba Tanam Pohon dengan Tema : " THE TREE TO SAVE OUR EARTH"

Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 2010 ini dilaksanakan di Lapangan Gibraltar Kampus Universitas Cordova. Acara di buka oleh Bupati Sumbawa Barat; KH. Zulkifli Muhadli, SH, MM yang juga dihadiri oleh Pejabat2 dari Instansi Pemerintah Daerah setempat, Pembantu Rektor, serta BEM dan Mahasiswa Universitas Cordova.

Lomba Tanam Pohon ini merupakan salah satu bentuk partisipasi Universitas Cordova dalam menanggapi Program Penanaman Sejuta Pohon yang telah dicanangkan oleh Bupati Sumbawa Barat beberapa waktu lalu. Beliau berpesan dalam sambutannya bahwa menanam pohon adalah suatu kegiatan yang positif dan harus terus dlaksanakan dengan intensif. Sehingga alam akan memberikan yang terbaik untuk kehidupan kita dan anak cucu kita kelak. Jumlah bibit yang disediakan oleh panitia yaitu 1.500 bibit dengan rincian 1.000 bibit Mahoni dan 500 bibit Jati.
 
Selain melaksanakan Lomba Tanam Pohon, acara ini juga dirangkaikan dengan Launching Hot Spot kampus serta "Student Day" yang ditetapkan pada hari sabtu oleh Pembantu Rektor III. Setelah serangkaian acara tersebut diatas digelar, dilanjutkan dengan pemanfaatan Mobil Perpustakaan Keliling dan Mobil Internet Sehat dari Dishubkominfo Kab. Sumbawa Barat. Dimana mahasiswa dapat memanfaatkan fasilitas ini secara gratis sekaligus mengenalkan tata cara berinternet sehat dan menumbuhkan minat baca pada mahasiswa pada umumnya. Diharapkan fasilitas2 yang telah ada ini akan dapat pula dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas mengingat keterbatasan informasi yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat cukup tinggi. Begitu pula dengan minat baca yang sangat rendah pada masyarakat, sehingga menambah kendala pada masyarakat untuk dapat menanggapi informasi dengan cepat dan efisien.
Kegiatan2 positif2 seperti ini merupakan contoh dan pemicu bagi kampus dan lembaga pendidikan yang lain untuk melaksanakan kegiatan yang serupa sehingga pencanangan Program Sejuta Pohon oleh Bupati Sumbawa Barat ini dapat benar2 dilaksanakan dan  dirasakan manfaatnya oleh semua masyarkat Kabupaten Sumbawa Barat.