Masa dinantikan akhirnya sampai juga di pelupuk mata petani Kalimantong, masa panen padi. Setelah perjalanan panjang yang melelahkan, suka duka mewarnai petani desa kalimantong pada khususnya yakni terdiri dari musim tanam, perawatan, hingga panen hasil apa yang mereka tanam selama 3 bulan terakhir. Ditempat terpisah Kades Kalimantong, Ayubar mengatakan bahwa hasil pertanian petani Kalimantong belakangan ini menurun. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya kurangnya curah hujan, serangan hama serta harga pupuk yang melambung tinggi.
Dari tahun ke tahun harga padi kering semakin turun drastis. Permainan calo yang menurunkan harga gabahnya dengan alasan gabah terendam air, padahal hujan jarang turun rasanya terlalu mengada-ada. Permainan harga gabah ini cukup meresahkan petani. Produksi gabah di Kabupaten sendiri telah cukup menghidupi seluruh rakyatnya selama setahun bahkan bisa melebihi kapasitas yang ada. Namun, mengapa masih banyak gabah yang secara khusus didatangkan dari luar daerah?? Harga gabah impor ini terbilang cukup murah dibandingkan harga gabah lokal sehingga merusak dan menurukan harga pasar yang mengakibatkan kerugian bagi petani.