Mari kita melihat ke belakang sejenak. Ketika warga Kalimantong dan sekitarnya merantau ke negeri orang, komunikasi menjadi kebutuhan utama. Tapi kendalanya HP (Hand Phone) pada saat itu masih menjadi barang mewah dan saat itu HP (Hand Phone) belum dikenal oleh masyarakat kecuali tidak lain deringan suara sepeda Pak POS yang selalu mengantar surat, itupun berbulan-bulan baru nyampe dan membahagiakan hati masyarakat akan kehadiran Pak Pos.
” terima kasih Pak Pos ” jasamu akan slalu dikenang, tanpamu kami tidak mengetahui keberadaan sanak saudara di negeri rantauan sana......( ujar Dolla warga kalimantong pada masa dulu)
Tapi kemajuan Zaman dan teknologi sekarang ini semakin berkembang di pusat kota hingga berjalar ke pelosok desa, ditengah zaman globalisasi saat ini komunikasi sudah menjadi kebutuhan, dulunya diluar kebutuhan pokok TAPI sekarang HP sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat, dari kalangan petani sampai kalangan pengusaha untuk memperoleh informasi.
Ayubar (Kades Kalimantong) dulunya mengatakan pencuma memiliki motor tapi tak ada bensin…..... dan timbul kata baru dari Ayubar, percuma memiliki HP tapi tak berpulsa, percuma ada pulsa tapi tak bersinyal. Hal itulah yang kini menjadi dilema masyarakat saat ini dan selalu memiliki keluhan dikarenakan Hpnya slalu digantung untuk memperoleh sinyal.....
Solusi dari permasalahan diatas dari masyarakat sudah terjawabkan dengan pembangunan tower telkomsel di Desa kalimantong, walaupun dalam tahap pengerjaan tapi masyarakat sudah memiliki antusias dan harapan untuk menuntaskan masalah tersebut.
Dan harapan masyarakat tidak hanya Telkomsel yang menjelajah ke plosok desa, tapi provider-provider yang lain tidak menutup kemungkinan untuk mengikuti langkah Telkomsel tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan memperluas jaringan....amin (sudirman-komedik-ksb)