SILA' MO DATANG NING BLOG PARIRI LEMA BARIRI

rss

Sabtu, 23 Oktober 2010

TELKOMFLASH LAMBAT, BERITA JADI BASI !

Kalimantong (23/10), Program Kampung Media yang sudah berjalan hampir setahun ini mulai terasa tak bersemangat lagi di Kabupaten Sumbawa Barat. Begitu gencarnya promosi pemberdayaan pemuda pelopor informasi yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Propinsi NTB yang bekerjasama dengan PT. Telkom melalui pembentukan Kampung Media ini mulai menemui kendala yang cukup serius bila tidak ditangani secara tepat dan cepat.

Kondisi ini telah berlangsung cukup lama, tak hanya berhari-hari namun hingga berbulan-bulan. Fasilitas jaringan yang dijanjikan akan dipasang di Desa Kalimantong, Pilot Project Kampung Media di Kabupaten Sumbawa Barat, belum terealisasi hingga kini. Fasilitas pengganti yang diberikan hanya berupa Modem Flash (Telkomflash) sebanyak 1 buah. Hal ini berdampak sangat jauh pada kesejatian yang semula ditawarkan. Fasilitas yang diberikan belum mampu menjawab tantangan yang ada di desa ini. Sebagaimana diketahui, Kalimantong adalah satu dari beberapa desa yang belum dimasuki oleh jaringan telekomunikasi yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat. Tower Telkomsel yang sudah dibangun, hingga kini belum bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat karena belum diaktifkan.

"Kami tidak tau secara pasti kenapa tower ini belum bisa dipake. Sehingga Modem flash bantuan dari propinsi ini juga menjadi sia-sia keberadaanya karena modem tanpa sinyal dari Tower Telkomsel ini juga tidak bisa dipake"ungkap Rivan, salah satu anggota Komunitas KOMEDIK Kalimantong. "kami harus mencari sinyal jauh ke luar desa kami untuk bisa memanfaatkan modem flash ini. Tentu saja dengan berbekal Laptop yang kami pinjam sanasini demi meng-upload berita. Lambatnya loading perangkat karena keterbatasan sinyal ini menjadi kendala utama kami dalam mengupload berita. Kadang saking lambatnya, berita yang seharusnya terupload hari ini tertunda hingga dua tiga hari kemudian. Sehingga berita yang kami naikkan sudah dimuat media-media lainya dengan kata lain berita yang kami naikkan sudah tidak up to date lagi" papar Tifa, Ketua Komedik.

"Bila sudah seperti ini, kami hanya bisa berharap realisasi jaringan yang dijanjikan untuk desa kami benar-benar terealisasi. Karena sebelumnya kami sudah berkoordinasi dengan Dishubkominfo Kab. Sumbawa Barat mengenai jaringan telekomunikasi ini. Mereka bersedia membantu pengadaan jaringan ke desa kami dengan memasukkan kebutuhan kami ke dalam pengajuan rancangan anggaran belanja Instansi tersebut. Satu Modem Flash yang ada saat ini bukannya tidak berarti bagi kami, tapi kami lebih memilih untuk menyewa jasa warnet yang ada di ibukota Kabupaten, Taliwang , untuk mengupload berita yang akan kami naikkan. Itupun jika kondisi "kantong" kami mencukupinya, jika tidak kami terpaksa mencari bahan berita lainnya karena pasti berita yang kami naikkan dua hari kemudian sudah dimuat dimedia lainnya. "Kata Pengku Sophan, bendahara Komedik, panjang lebar.

Harapan untuk menjadi yang terdepan dibandingkan Kabupaten-Kabupaten lainnya yang jaringannya sudah terpasang kian memudar. "Kami juga memiliki mimpi yang sama dengan teman-teman Kabupaten lainnya, ingin memajukan daerah dengan fasilitas-fasilitas bantuan yang ada. Kadang terselip rasa cemburu dihati kami melihat Kabupaten lainnya yang dipasang "betul-betul" jaringan fisik, tidak seperti kami yang hanya dibekali satu buah senjata bernama "Modem Telkomflash" namun masih terkendala dengan sinyal yang carut marut dan itupun kami manfaatkan secara bergilir."canda Hesso.

Semoga harapan dan mimpi ini tidak ikut terkubur bersama padamnya semangat dihati mereka. Karena ditangan mereka lah, pemuda-pemuda pelopor dan penggerak ini masa depan daerah ini kelak. Akan menjadi apa daerah ini esok sangat ditentukan oleh campur tangan yang tengah mereka rintis saat ini. Tentu saja dukungan semua komponen masyarakat sangat dibutuhkan termasuk Pemerintah Daerah setempat. Teruslah berjuang!!!

KSB AKAN MENJADI PILOT PROJECT "KTP ELEKTRIK" DI NTB

Kalimantong (23/10), Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat patut berbangga karena Kabupaten termuda di Nusa Tenggara Barat ini akan menjadi pilot project pembuatan KTP Elektik atau biasa disebut E-KTP. Hal ini dipaparkan pada Bimbingan Teknis  (Bintek) yang digelar oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sumbawa Barat beberapa waktu lalu.

Bimbingan Teknis yang bertema " Pemutakhiran Data Penduduk dengan Sistem Digitalisasi" ini mensosialisasikan tentang akan dibuatnya KTP seumur hidup bagi seluruh masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat. Hasanuddin Karing, Staf Kantor Desa Kalimantong Kecamatan Brang Ene, yang juga merupakan salah satu peserta pada Bintek tersebut menyatakan  bahwa "Program ini diluncurkan oleh Pemerintah Pusat dengan harapan akan mempermudah pendataan penduduk di seluruh wilayah Indonesia. E-KTP ini akan memuat sidik jari pemiliknya sehingga dimanapun berada akan memudahkan dalam pendataan atau sensus penduduk. Karena E-KTP ini akan terdata secara online di seluruh wilayah Republik Indonesia sehingga akan meminimalisir kemungkinan warga yang memiliki lebih dari satu KTP". jelasnya panjang lebar.
"E-KTP ini juga nantinya akan mempermudah penghitungan jumlah pemilih dalam Pemilu ataupun Pilkada bagi calon pemilih yang tidak terdata di Daerah Pilih yang ada di daerah bersangkutan. Tapi, sebelum E-KTP ini dibuat nantinya setiap warga harus memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) terlebih dahulu. Dengan adanya NIK akan memudahkan pendeteksian data penduduk yang ada di KTP tersebut. Jika seseorang berada di luar daerah domisili sesuai dengan KTP nya, Petugas Pendata tinggal mencocokkan NIK yang tertera pada KTP tersebut" tambahnya lagi.

Oleh karena itu, setelah sosialisasi ini akan dilakukan pendataan ulang untuk memenuhi syarat terbitnya E-KTP ini. Pendataan akan melibatkan Kantor Desa setempat tanpa bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik sebagaimana pada umumnya sensus penduduk. Biaya pembuatan E-KTP ini rencananya akan digratiskan sebagaimana pembuatan KTP biasa. 

Semoga terobosan-terobosan seperti ini akan memperpendek jalur birokrasi dalam Pelayanan Publik  yang selama ini terkenal berbelit-belit dan memakan banyak waktu dan biaya.  Kita tunggu saja tanggal mainnya...