SILA' MO DATANG NING BLOG PARIRI LEMA BARIRI

rss

Minggu, 07 Maret 2010

MAKAM BERSEJARAH DATU SERAN

Seran. Ada beberapa peninggalan bersejarah yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat, salah satunya adalah Makam Raja-raja kerajaan Datu' Seran yang berada di Desa Seran Kecamatan Seteluk. Dimana titik geografisnya berada di pinggiran gunung desa Seran, sebelah Utara Ibukota Kabupaten Sumbawa Barat,

Makam yang Nisannya terbuat dari ukiran Batu pada Zaman Belanda ini telah berumur ribuan tahun. Lokasi Makam ini memiliki luas keseluruhan kira-kira 60 M persegi  sudah banyak yang tertimbun tanah dan Makam Utamanya berada pada sebuah rumah  kecil  yang  dipugar oleh pemerintah sebagai tempat pemakaman yang bersejarah. Makam ini memiliki sejarah yang penting bagi masyarakat Taliwang (KSB)  yakni Pemimpin  yang memperjuangkan daerah dari Penjajahan Belanda.

Saat Komedik melihat lokasi makam, menurut juru kunci makam, pengunjung harus mematuhi aturan kunjungan yakni harus masuk satu persatu bersama juru kunci. Karena jika banyak yang masuk, dikhawatirkan akan menimbulkan keributan, bahkan konon katanya jika pengunjung membuat keributan akan mengalami kesurupan.

Lokasi pemakaman bersejarah ini dapat dijadikan sebagai obyek wisata mengingat nilai historis yang dimiliki oleh obyek wisata ini. Kerajaan Taliwang dulunya terdiri dari 3 kerajaan yaitu Kerajaan Jereweh yang dipimpin oleh Raja Magaparang, Kerajaan Taliwang yang dipimpin oleh Datu Taliwang dan Kerajaan Seran yang dipimpin oleh Datu Seran.

Kompleks pemakaman ini terkesan angker dengan pohon-pohon besar yang mengelilinginya. Ditunjang pula dengan lokasinya dipinggir hutan menambah suasana hening dan dingin bagi pengunjungnya. Akses menuju pemakaman ini masih tergolong susah karena belum ditunjang dengan infrastruktur jalan yang tidak memadai karena masih berupa jalan setapak melintasi areal persawahan warga dan menembus hutan. Belum lagi akses jalan raya masuk menuju Desa Seran yang kondisinya sangat memperihatinkan

Semoga kedepan, ada program-program pendukung dari Pemerintah untuk pengembangan obyek wisata sehingga obyek wisata bersejarah ini pun akan ikut berbenah diri. Jika obyek wisata ini ditunjang dengan infrastruktur transportasi, maka akan berkembang dengan sendirinya sehingga akan ada peningkatan disektor ekonomi bagi warga setempat yang memanfaatkan lokasi wisata untuk menjalankan bisnis ataupun jasa guide yang melibatkan penduduk lokal.sudirman







PERAYAAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW KABUPATEN SUMBAWA BARAT

Seteluk. Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah agenda tahunan yang rutin dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka melestarikan budaya "tau samawa" yang kerap disebut " Muned".
Kekhasan dari budaya Munid ini yaitu perayaan yang dipusatkan dimasjid-masjid kampung yang diisi dengan ceramah agama dan pembacaan Barzanji. Selain untuk memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW, even ini juga sebagai ajang silaturahmi untuk menambah rasa kekeluargaan dan persaudaraan sesama warga. Ada Munid berarti ada pula " Male' ", hiasan yang dibuat dari bambu yang diraut sedemikian rupa dan dihiasi kertas warna-warni. Diujungnya biasanya disematkan sebutir telur yang sudah dimasak kemudian diwarnai agar lebih meriah. Penganan khas yang umum ditemui yaitu "Me' Minyak dan Wajik" yang terbuat dari Beras ketan.

Perayaan Maulid tahun ini dipusatkan di Lapangan Desa Seteluk Atas, Kecamatan Seteluk Kabupaten Sumbawa Barat. Hal ini diluar kebiasaan karena biasanya perayaan dipusatkan di Ibukota Kabupaten, Taliwang. Perayaan dimeriahkan dengan adanya lomba "Penyekan" (Wadah yang digunakan untuk membawa " Me' Minyak" dan penganan lainnya ke masjid-masjid untuk dikumpulkan kemudian disantap bersama) ditingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah dan tingkat desa se-Kabupaten Sumbawa Barat."Penyekan" dikreasikan sesuai kreatifitas masing-masing. Hasil pantauan Komedik beberapa kreasi penyekan yang ikut perlombaan tersebut sangat beraneka ragam. Ada yang berbentuk Pesawat, Rumah Adat Sumbawa, Ka'bah, Masjid dan lain-lain.
Acara ini diisi dengan Pengukuhan Tokoh Adat Kec. Seteluk oleh Bupati Sumbawa Barat, KH. Zulkifli Muhadli, SH, MM. Tokoh Adat diharapkan dapat menjadi  tolak ukur budaya dalam rangka mengantisipasi masuknya budaya-budaya baru yang  menimbulkan efek negatif bagi warga Kecamatan Seteluk  khususnya dan Kabupaten Sumbawa Barat pada umumnya. Setelah Prosesi Pengukuhan selesai, acara dilanjutkan dengan siraman rohani yang disampaikan langsung oleh Bupati Sumbawa Barat. Beliau menjelaskan tentang hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW dan melestarikan budaya "Muned" ini sebagai tradisi adat istiadat yang dapat menjadi karakteristik masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat.

Acara diakhir dengan pembacaan Barzanji oleh tokoh agama Kecamatan Seteluk yang diiringi doa keselamatan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat. Hari Wibowo

RAPUHNYA JEMBATAN "OTAK DESA"

Kalimantong. Di musim panen kali ini, petani Kalimantong kian khawatir dengan kondisi jembatan yang menghubungkan kampung mereka dengan areal persawahan, Jembatan "Otak Desa". Jembatan ini telah sekian lama dibiarkan tak terurus, padahal jembatan ini adalah salah satu jalur yang paling sering dilewati oleh warga setempat.

 Jembatan ini dibangun oleh warga setempat secara swadaya pada Tahun 1979, kini kondisinya sudah sangat tidal layak untuk dilewati. Dinding pengaman jembatan telah roboh, tembok jembatan pun sudah rapuh. Kondisinya kian memprihatinkan dengan banyaknya sampah-sampah yang berserakan disekitarnya, akibat banyak warga yang menjadikan lokasi jembatan untuk membuang sampah.

Warga menggunakan jembatan ini selain sebagai penghubung areal persawahan juga sebagai jalur penghubung ke desa tetangga, Desa Mujahidin. Jika jembatan ini roboh, maka tentu saja petani akan kesulitan untuk menuju areal persawahan. "Saat melintasi jembatan, serasa diguncang sempa 2.7 SR" ujar Darus, seorang kusir dokar pengangkut padi di Desa Kalimantong.

Sekretaris Desa Kalimantong, M. Yakub, saat dikonfirmasi oleh Komedik kemarin mengatakan " Jembatan itu sudah ditinjau dan diukur oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Pertamanan Kabupaten Sumbawa Barat. Akan tetapi, belum jelas kapan jembatan itu akan diperbaiki. Dia juga berharap agar perbaikan jembatan itu segera terlaksana mengingat musim panen telah tiba. Dikhawatirkan jembatan akan roboh sebelum masa panen habis dan warga akan kesulitan untuk mengangkut hasil panen mereka. Semoga hal ini tidak hanya menjadi wacana dan pembahasan diruang rapat bagi pemimpin daerah ini tanpa ada tindakan berarti yang menunjukkan kepeduliannya akan kebutuhan rakyatnya. Amin....Dedi Rivanto