SILA' MO DATANG NING BLOG PARIRI LEMA BARIRI

rss

Kamis, 28 Januari 2010

POSKESDES DIBANGUN DI KALIMANTONG

Masyarakat Desa Kalimantong boleh bernafas lega karena kini telah dibangun Pos Kesehatan Desa (POSKESDES), sehingga masyarakat tidak perlu jauh-jauh untuk berobat ke Puskesmas Kecamatan Brang Ene yang cukup jauh.
Pembangunan Poskesdes ini merupakan salah satu program yang sedang dijalankan oleh Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Barat. Proyek ini menelan biaya sebesar Rp. 175.195.400, dana bantuan Block Grant DHS dimana pembangunannya dibangun secara swadaya oleh masyarakat setempat.
Pembangunan Poskesdes di Desa Kalimantong adalah melalui pemilihan secara random dari Pemerintah Pusat melalui Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Barat karena Kalimantong merupakan satu dari lima desa yang dipilih untuk dibangun Poskesdes dalam rangka Menuju Indonesia Sehat 2010 melalui program Desa Siaga.

Poskesdes ini dibangun dengan luas bangunan 87.50 m2 yang pembangunannya dimulai sejak akhir Tahun 2009 hingga memasuki tahun 2010 sudah memasuki 75%. Dana yang disebut diatas merupakan dana untuk membangun bangunannya saja, sedangkan tanah tempat bangunan Poskesdes ini dibangun merupakan tanah swadaya masyarakat melalui Pemerintah Desa.
Semoga dengan adanya poskesdes ini dapat bermanfaat dan berdaya guna bagi masyarakat di Kalimantong sehingga Program menuju Indonesia Sehat 2010 di Kabupaten Sumbawa Barat dapat tercapai dengan maksimal.

Rabu, 27 Januari 2010

PMI KABUPATEN SUMBAWA BARAT ADAKAN SIMULASI BENCANA


Kabupaten Sumbawa Barat merupakan salah satu Kabupaten yang rawan akan bencana sehingga diperlukan tim-tim sukarelawan yang handal untuk menanggulangi bencana. Oleh karena itu, PMI Cabang Kab.Sumbawa Barat bekerja sama dengan Palang Merah Hongkong mengadakan kegiatan Pendidikan Dasar Tim Sukarelawan Bencana.
Kegiatan ini dilaksanakan selama 12 hari sejak tanggal 15 Januari 2010 s/d 27 Januari 2010. Pesertanya terdiri dari gabungan pelajar dan mahasiswa dari SMK Kesehatan, MTS Taliwang, SMU 1 Taliwang dan mahasiswa yang telah diseleksi terlebih dahulu oleh PMI Kabupaten Sumbawa Barat.

Maksud dan tujuan kegiatan ini dilaksanakan untuk melatih dan mempersiapkan tenaga-tenaga sukarelawan bencana, mengingat Kabupaten Sumbawa Barat rentan dengan bencana, misalnya : bencana banjir, kebakaran, gempa bumi, dll.
Pelatihan ini selain pembekalan materi juga diadakan simulasi bencana dimana relawan dilatih untuk bisa memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan dan latihan-latihan penanggulangan korban bencana lainnya misalnya : P3K, evakuasi korban bencana, pendataan korban, dan pengalokasian bantuan bencana.
Pelatihan ini dikoordinasi langsung oleh Mrs. Marjono koordinator Palang Merah Hongkong yang dibantu oleh Panitia dari Tim Palang Merah Indonesia Cabang Kabupaten Sumbawa Barat dengan harapan relawan-relawan yang telah dilatih ini dapat meningkatkan kemampuannya sehingga pada saat terjadi bencana relawan ini akan lebih tanggap dan terampil dalam menangani korban bencana.

Senin, 25 Januari 2010

DEMAM BERDARAH DAN MALARIA MEWABAH DI TALIWANG


Pergantian Musim dari musim panas ke musim penghujan mengakibatkan wabah penyakit demam berdarah dan malaria mulai menjangkiti kota Taliwang.  Musim Penghujan adalah musim dimana jentik-jentik nyamuk malaria dan Demam Berdarah mulai mewabah. Telah ditemukan suspect yang menyerang salah saorang warga akibat penyakit ini.
Demam berdarah dan malaria adalah salah satu penyakit menular yang harus diwaspadai, karena penyakit ini merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di Kabupaten Sumbawa Barat. 

Bupati Sumbawa Barat KH. Zulkifli Muhadli, SH, MM memerintahkan langsung kepada dinas terkait yaitu Dinas Kesehatan untuk menindaklanjuti keluhan warga akan serangan nyamuk  penyebab penyakit berbahaya ini. Menanggapi instruksi langsung dari Bupati, Dinas Kesehatan melakukan Fogging (pengasapan) lingkungan. 

Fogging merupakan salah satu program yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat,  yaitu Program P2P (Penanggulangan Pemberantasan Penyakit). Fogging sementara ini dilakukan masih di sekitar lingkungan ibukota Kabupaten, dengan harapan jentik-jentik nyamuk Demam Berdarah dan Malaria dapat dibasmi sehingga penyebaran penyakit minimal dapat dicegah.

Selama pelaksanaan fogging, masyarakat disarankan untuk tidak berdiam di dalam rumah. Semua makanan ditutup rapat-rapat, orang tua dan anak-anak yang ada di dalam rumah juga disarankan untuk dibawa keluar. Tak pelak, gang-gang yang sedang difogging menjadi ramai dan penuh dengan orang-orang yang lalu lalang sekedar melihat proses fogging tsb sehingga menambah semrawut jalur lalu lintas. 

Dinas Kesehatan juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk ikut mencegah penyebaran penyakit ini dengan menjaga kebersihan lingkungan masing-masing.

TEPUNG GAYONG KHAS KALIMANTONG


BAHAN – BAHAN : 
 
1. Tepung Beras ketan Yang di Tumbuk Manual 
2. Telur 
3. Bibit Kue 
4. Air 
5. Gula 
6. Minyak Goreng 
7. Wajan 
8. Alat Pemanas Atau Kompor 

Cara Pembuatan : 
  1.  Campurkan telur dengan bibit kue lalu diaduk sampai merata setelah itu di campur dengan beras ketan sampai adonan mengental sampai kelijhatan seperti tanah liat . dengan perbandingan 4: 10 ( Artinya 4 Mangkuk Kecil Tepung Beras di Campur 10 Butir Telur ) 
  2.  Lalu adonan dibentuk seperti bola pimpong lalu dilempengkan setelah di diamkan beberapa menit.
  3.  Setelah didiamkan adonan dikreasikan adonan menjadi tepung gayong , agar kelihatan menarik tepung gayong di hias atau dibentuk biar kelihatan berongga. Dimasukkak kedalam sela jari,ujung satu dengan ujung yang satu di gabungkan laludioutar sedikit sampai berbentuk Siput Sawah 
  4.  Setelah di kreasi adonan di goreng dengan minyak yang suhunya sedang ( Maksudnya tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin ). Setelah matang diangkat lau diamkan dan dijemur Kurang Lebih 4 Jam Biar Kue Awet Dan Tahan Lama. 
  5. setelah di Jemur panaskan Gula dengan air di dalam wajan setelah air gula mendidih dan air gula mengental, masukkan kue yang di jemur tadi lalu di aduk sampai merata lalu kue siap dihidangkan.

    • Hesso dan Ripanto Komedik_KSB 
    • Bagi yang berminat Hubungi : Komedik_ KSB 



Minggu, 24 Januari 2010

DULU SURAT SEKARANG TINGGAL HALLOOOO




Mari kita melihat ke belakang sejenak. Ketika warga Kalimantong dan sekitarnya merantau ke negeri orang, komunikasi menjadi kebutuhan utama. Tapi kendalanya HP (Hand Phone) pada saat itu masih menjadi barang mewah dan saat itu HP (Hand Phone) belum dikenal oleh masyarakat kecuali tidak lain deringan suara sepeda Pak POS yang selalu mengantar surat, itupun berbulan-bulan baru nyampe dan membahagiakan hati masyarakat akan kehadiran Pak Pos.

” terima kasih Pak Pos ” jasamu akan slalu dikenang, tanpamu kami tidak mengetahui keberadaan sanak saudara di negeri rantauan sana......( ujar Dolla warga kalimantong pada masa dulu)

Tapi kemajuan Zaman dan teknologi sekarang ini semakin berkembang di pusat kota hingga berjalar ke pelosok desa, ditengah zaman globalisasi saat ini komunikasi sudah menjadi kebutuhan, dulunya diluar kebutuhan pokok TAPI sekarang HP sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat, dari kalangan petani sampai kalangan pengusaha untuk memperoleh informasi.

Ayubar (Kades Kalimantong) dulunya mengatakan pencuma memiliki motor tapi tak ada bensin…..... dan timbul kata baru dari Ayubar, percuma memiliki HP tapi tak berpulsa, percuma ada pulsa tapi tak bersinyal. Hal itulah yang kini menjadi dilema masyarakat saat ini dan selalu memiliki keluhan dikarenakan Hpnya slalu digantung untuk memperoleh sinyal.....

Solusi dari permasalahan diatas dari masyarakat sudah terjawabkan dengan pembangunan tower telkomsel di Desa kalimantong, walaupun dalam tahap pengerjaan tapi masyarakat sudah memiliki antusias dan harapan untuk menuntaskan masalah tersebut.

Dan harapan masyarakat tidak hanya Telkomsel yang menjelajah ke plosok desa, tapi provider-provider yang lain tidak menutup kemungkinan untuk mengikuti langkah Telkomsel tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan memperluas jaringan....amin (sudirman-komedik-ksb)

Sabtu, 23 Januari 2010

Newmont Longsor Sebabkan Satu Orang Meninggal


Hujan deras yang turun di wilayah Pulau Sumbawa dalam beberapa hari ini menyebabkan longsor di area pertambangan batu hijau PT. Newmont Nusatenggara (PTNNT).
Sumber informasi, menegaskan longsor ini terjadi pada Minggu sore (17– 01- 2010) sebelum pergantian shift dari crue C ke crue A. Longsor ini  terjadi di tiga area :  failor 55, 53 dan 25. Namun longsor yang terjadi di area 25 timur menyebabkan satu orang meninggal bernama Johanes Dawir asal Irian Jaya. Almarhum Johanes Dawir adalah pengemudi tiger 04 yang membawa OR dari stok pile ke Craser.
Aktivitas operasional PTNNT sempat dihentikan pasca longsoran terjadi, namun aktivitas ini kembali dilanjutkan setelah pergantian shift dari crue C ke Shift Crue A.
Kalamuddin ( salah satu karyawan Newmont) membenarkan terjadinya longsor pada hari minggu kemarin, namun belum bisa memberikan detail kronologis kejadian.

WISATA AIR TERJUN PENUJAN DIABAIKAN




Tepatnya Di selatan kecamatan brang ene terdapat sebuah permandian yang begitu alami yang orang sekitar itu menyebutnya adalah PENUJAN. Semakin terabaikan perjalanan ke penujan sangat ekstrim sekali akibat proses alam melewati lereng penujan itu sendiri dan pegunungan yang berbatuan. Kendati demikian PENUJAN memiliki ceritanya atau sejarah sejarah – sejarah zaman dahulu.

Perjalan Ke penujan memakan waktu ± 25 Menit. Suasana di penujan ( keaslian )masih alami tanpa ada campur tangan manusia dan asri. Dalam perjalanan kelokasinya Penujan Pengunjung akan melihat sebuah batu yang terletak persis didalam lereng penujan itu sendiri yang conon namanya batu beriuk ( Dalam Bahasa Indonesianya Batu Ciuman ) yang ceritanya orang sedang dikutuk oleh orang tuanya dan tidak setuju akan hubungan mereka sehingga dikutuk menjadi batu, Sedangkan di Pusatnya Penujan terdapat sebuah air terjun dengan air yang bening jernih. Penujan juga memiliki peninggalan sejarah zaman penjajahan jepang berupa Batu Tilam Kembi ( kasurnya panglima jepang pada zaman dahulu ), yang tidak kalah penting lagi di Bawah air terjun terdapat sebuah goa kecil yang orang dahulu mengatakan Song yang ceritanya berhubungan langsung dengan sebuah lubang yang terdapat di Objek wisata Poto Batu Taliwang.


Untuk itu sangat di harafkan kepada Pihak terkait agar Penujan Bisa di Kelolah atau mendapatkan perhatian dan tidak mustahil akan menjadi aset daerah dan sehingga touris bisa berkunjung seperti yang terjadi pada tahun 2000 lalu dan menjadi Perhatian bersama. Sebab Untuk diketahui bahwa objek wisata penujan apabila Suasana Lebaran dan tahun baru atau hari – hari besar sangat ramai sekali pengunjung yang Nota beneya bukan hanya yang dari Brang ene Sendiri bahakan yang dari Luar Brang Ene dan juga pernah didatangi oleh 3 touris dari belanda yang juga sangat antusias untuk menikmati Asrinya Alam Penujan.

CRYSPI TRADISONAL KHAS KALIMANTONG ( URE )





Bahan – Bahan :
  1. Tepung Beras Biasa yang ditumbuk manual
  2. Gula Putih
  3. Air Putih Secukupnya
  4. Minyak Goreng


Alat – Alat Pembuatan :
  1. Wajan
  2. Cetakan yang terbuat dari tempurung kelapa yang dilubangi
  3. Sudik / Sutil ( Terbuat Dari Bambu )
  4. Alat Pemanas ( Kompor )
  5. Lidi Ukuran ± 25 Cm  
  6. Panci


Cara pembuatan

1.       Tepung beras dicampur dengan gula dengan perbandingan 5:1 artinya ( 5 gelas tepung beras dengan 1 gelas gula ). Setelah di campur lalu di masukkan air secukupnya ditekan – tekan sampai adonan kalis apabila diangkat adonan tidak putus ( Kental ).
2.     Panaskan Minyak Goreng dalam wajan sampai panas
3.     Masukkan adonan dalam cetakan yang terbuat dari tempurung kelapa lalu diputar – putar searah jarum jam sambil diketuk-ketuk sesuai ukuran yang dinginkan .
4.     Setelah adonan setengah matang dilipat – lipat / dibentuk sesuai ukuran dengan sutil sesuai selerah .
5.     Setelah matang diangkat dengan lidi ukuran 25 Cm.Lalu dihidangkan maka jadilah Ure ( Cryspi Tradisional Khas Kalimantong ).

Cryspi Tradisional (  Ure ) merupakan Makanan Khas Kalimantong Kecamatan Brang Ene  rasanya renyah dan gurih yang proses pembuatannya secara tradisonal dan alami tanpa bahan pengawet serta pewarna makanan, Kue Ure tidak mudah basih , mampu bertahan sampai 6 bulan.

Bagi yang berminat : hubungi komedik-ksb

Pantai Maluk, Wisata Pesisir Pulau Sumbawa



Menyusuri pantai barat hingga selatan Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sungguh menyenangkan, karena pemandangan di pesisir pantai Kabupaten Sumbawa Barat ini masih asri.

Kabupaten Sumbawa Barat memiliki lima kecamatan yakni: Taliwang, Jereweh, Sekongkang, Brang Rea, dan Seteluk. Keberadaan PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) di Kecamatan Sekongkang dan Jereweh merupakan pemicu dalam membangunkan potensi wisata pantai di kawasan ini.

Salah satu pantai yang mulai dikenal saat ini adalah Pantai Maluk. Pantai ini begitu indah dan mempesona siapa saja ingin segera berenang dan berjemur saat cuaca sedang cerah, matahari memancarkan sinarnya dan ombak bergulung–gulung, silih berganti menuju tepi pantai. Pada akhir pekan, pantai ini akan diramaikan warga sekitar dan karyawan PT NNT untuk menghabiskan waktu, menghilangkan kepenatan setelah bekerja penuh di perusahaan pertambangan ini.

Keberadaan pantai Maluk sebagai daerah wisata baru di Kabupaten Sumbawa Barat tak terlepas dari sentuhan kepedulian PT NNT. "Kita sangat peduli terhadap lingkungan masyarakat di lingkar tambang dan bagaimana meningkatkan ekonomi masyarakat," ujar Malik Salim, Senior Manajer Hubungan Eksternal PT NNT belum lama ini.

sebelumnya pantai ini tak terurus dan banyak dipenuhi sampah. Secara perlahan–lahan masyarakat di sekitar pantai diajak untuk menjadikan pantai Maluk sebagai daerah wisata. "Kita ajak masyarakat membersihkan pantai dan menjaga kebersihannya,"

Sekarang, kalau Anda ke Maluk, bisa dilihat betapa pantai itu terlihat bersih. Fasilitas pun terlihat lengkap, seperti tempat parkir kendaraan, warung–warung makan, penyewaan kano, bar, tempat bermain anak–anak, Musholla, WC dan kran untuk basuh badan setelah mandi di pantai, tempat duduk dipinggir pantai/berjemur matahari dan sebagainya. Semua fasilitas yang dibangun PT NNT telah diserahkan ke pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat.

Kadang terlihat sebuah kapal layar memasuki kawasan pantai Maluk mengangkut wisatawan dari Bali untuk berselancar di pantai ini. Hanya saja begitu selesai berselancar, mereka kembali ke kapal untuk bermalam. Sayang sekali. Harus diakui, sarana akomodasi di pantai Maluk memang belum begitu banyak. Namun potensi ke arah itu sangat terbuka di masa mendatang.

Padahal untuk mencapai pantai Maluk sangat mudah. Melalui laut terdapat penyeberangan melalui Pelabuhan Kayangan ( Pulau Lombok ) menuju Pototano (Sumbawa) selama 1 jam dan dilayani kapal feri selama 24 jam. Dari Tano menuju Maluk butuh waktu 2 jam lewat darat menyusuri jalan sepanjang 60 kilometer. Memang ada boat dari Kayangan ke Benete, namun fasilitas ini diperuntukkan bagi karyawan PT NNT. Waktu tempuhnya hanya 1,5 jam.

Pada 20 desember 2009 seorang pengusaha setempat melakukan kerja sama dengan PT Merpati Nusantara untuk membuka penerbangan Denpasar–Sekongkang. Lapangan terbang untuk didarati pesawat jenis Twin Otter pun disiapkan. Tujuan awalnya adalah memudahkan para karyawan PT NNT menjalankan aktivitas dan ke depan tak tertutup keberadaan lapangan terbang ini untuk menggairahkan potensi wisata di Sekongkang. Namun, apa lacur, gara–gara bom di Kedubes Australia, Jalan HR Rasuna Said, menyebabkan penerbangan dihentikan hingga sekarang. Padahal dari Sekongkang menuju Maluk cuma 6 kilometer.

Selain Maluk, masih banyak pantai–pantai di Kabupaten Sumbawa Barat yang layak dikunjungi. Anda bisa menyusuri pantai barat Sumbawa menuju utara dan menemukan pantai Poto Batu di Taliwang. Di pantai ini, Anda akan menemukan sebuah batu yang ditengahnya bolong. Setiap akhir pekan, masyarakat sekitar memadati pantai ini untuk berenang. Kenapa Anda tidak coba?

6 Januari 2010, KPUD KSB Buka Pendaftaran Calon Bupati Dari Parpol



Taliwang, Setelah KPUD KSB membuka pencalonan bagi calon perseorangan (independen, red), kini KPUD KSB telah menjadwalkan pembukaan pendaftaran bagi jalan yang diusung oleh Partai Politik.

"Sesuai dengan jadwal, maka pada Tanggal 6-12 Januari 2010 KPU Sumbawa Barat membuka kesempatan pendaftaran bakal pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Barat periode 2010-2015. Syarat pencalonan antara lain diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik. Bagi partai politik yang mempunyai kursi di DPRD disyaratkan minimal didukung oleh 4 kursi atau 15 % jumlah kursi dari 25 jumlah kursi DPRD Kabupaten Sumbawa Barat." Jelas ketua KPUD KSB Muhammmad Rizal, Minggu (27/12/09)

Dijelakannya jika pasangan calon yang didukung oleh partai politik yang tidak mempunyai kursi atau gabungan partai politik yang punya kursi dan partai politik yang tidak punya kursi, maka partai politik atau gabungan partai politik tersebut harus mempunyai suara sah sebanyak 8.265 atau 15% dari 55.098 akumulasi suara sah hasil Pemilu DPRD tahun 2009.

"Oleh karena itu, KPU Sumbawa Barat tidak lagi menerima pendaftaran dari pasangan calon melalui jalur perseorangan, karena jadwal penyerahan berkas dukungan masyarakat yang seharusnya dilakukan lebih awal tidak satu pasanganpun yang menyerahkan." Tambahnya

Untuk keperluan pencalonan tersebut, KPU Sumbawa Barat telah menjalin hubungan kerjasama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mataram sebagai tempat pemeriksaan kesehatan jasmani dan rohani bakal pasangan calon. Pemeriksaan oleh Tim Dokter Khusus akan dilakukan bila bakal pasangan calon telah mendaftarkan diri ke KPU. Jadi pemeriksaan dapat dilakukan antara tanggal 6 sampai tanggal 17 Januari 2010.

Pada hari rabu tanggal 30 Desember 2009, KPU Sumbawa Barat akan mempresentasikan kesiapan terkait pencalonan di depan Rapat Komisi I DPRD Kabupaten Sumbawa Barat. Dan dalam waktu dekat KPU Sumbawa Barat akan berkoordinasi secara intensif dengan pihak Kepolisian Resort Sumbawa Barat guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya hal-hal yang dapat menggangu tahapan pencalonan dan tahapan-tahapan Pemilu lainnya.

SELAMAT BERTARUNG!!! PETARUNG SEJATI..........???




Genderang Pilbup KSB 2010 sudah mulai ditabuh bersamaan dengan munculnya pasangan yang sedang memimpin yang tetap berduet dengan gaya lamanya. Duet gaya lama ini tak urung mendapat respon dari beberapa rakyat KSB dengan beberapa penilaian baik pro maupun kontra terhadap pasangan yang dimaksud. Mencampur beberapa pendapat dari rakyat KSB, ada satu hal yang menjadi harapan mereka semua, yakni, walaupun pasangan yang memimpin menggunakan duet lama, tapi mudah2an dalam memimpin tidak menggunakan gaya lama. Saya berfikir dan merenung, apakah yang dimaksud dengan memimpin tidak menggunakan gaya lama?

Kuputar otakku ke hal yang lain, ternyata duet gaya lama menjadi kans bagi pendatang baru di blantika bursa cabup dan cawabup pilbup KSB 2010 untuk meraup keuntungan suara. Setidaknya inilah sebagian jalan fikiran pendukung pendatang baru. Beralasan atau tidak fikiran tersebut, tapi itulah kenyataan yang sempat terlintas dan tertangkap digenderang telingaku. Wajar saja apapun yang menjadi fikiran dari setiap pendukung pasangan cabup dan cawabup KSB.


Yang terpenting bagiku secara pribadi adalah, semoga suksesi kepemimpinan daerah bukan menjadi ajang keributan dan perdebatan yang mengganggu keamanan dan stabilitas daerah KSB. Marilah kita jaga dan mengawal proses pilbup KSB 2010 dengan logika yang cerdas, demokratis, tenggang rasa, berjiwa besar, dan tetap dalam koridor konstitusional. Perbedaan pemikiran adalah hal yang lumrah bagi setiap daerah yang menginginkan angin perubahan. (munirsampir)

Wisata Pantai Balat Dinilai Berpotensi Dikembangkan


Taliwang KSB. Perairan pantai Balat Taliwang Sumbawa Barat yang selama ini terkesan dipandang Sebelah mata sejumlah pihak, ternyata memiliki Potensi untuk dikembangkan sebagai tempat wisata.

nampaknya memiliki dinamika keragaman hayati SDA yang terkesan harmonisasi lingkungan, yang sangat cocok dikembangkan sesuai adat dan budaya yang dimiliki oleh masyarakat sekitar.

Salah satu tokoh masyarakat setempat, Syaifullah Ali pada wartawan mengatakan, meskipun selama ini wisata Pantai Poto Balat menjadi favorit yang setiap hari selalu ramai dikunjungi masyarakat Taliwang dan sekitarnya, namun Pemkab Sumbawa Barat hingga saat ini belum juga memberikan perhatian, setidaknya memberikan berbagai fasilitas penunjang yang dinilai penting bagi para tamu yang datang berwisata, termasuk menyediakan sejumlah sampan bermesin yang dapat digunakan, jika para tamu ingin berekreasi melihat berbagai biota ditengah laut, "Kita inginkan Pemkab memberikan perhatian terhadap kondisi pantai balat ini, setidaknya disediakan sejumlah fasilitas seperti sampan mesin untuk memudahkan para pengunbjung yang ingin melihat langsung berbagai biota laut," kata Syaifullah.

Diakui juga oleh Herlina (35) warga Desa Meraran Kecamatan Seteluk yang tengah berlibur, bahwa dirinya bersama keluarga secara rutin sabtu-minggu datang berlibur ke Pantai Balat Taliwang, meskipun kegiatan itu hanya untuk datang mandi dan rekreasi saja tapi sudah menjadi kewajiban yang terus dijalankan sejak 2005 hingga saat ini, "Saya selalu datang bersama keluarga hanya untuk mandi dan rekreasi saja, karena pantai balat ini tidak hanya aman dan tertib, namun panorama alamnya sangat indah, apalagi Pemerintah bisa menambah lagi fasilitas seperti sampan mesin," Imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Diskonesdm dan Budpar, Drs. Hajamuddin, MM, yang dihubingi via ponselnya mengaku, bahwa Pemkab tengah mencanangkan pada APBD 2010-2011 akan berupaya untuk memberdayakan berbagai kawasan yang dinilai berpotensi dijadikan tempat wisata, termasuk Pantai poto Balat Taliwang, pantai Balas Kecamatan Maluk, Pantai Jelenga Kecamatan Jereweh dan Gua Mumber dipegunungan Desa bangkat Monteh Brang Rea Taliwang, "Kita tengah berupaya agar seluruh kawasan yang dinilai berpotensi dijadikan wisata tersebut, dapat segera dikembangkan,

Dijerlaskan, memang diakui potensi alam Sumbawa Barat sangat melimpah, tapi jika dikembangkan harus melalui tahapan-tahapan, karena secara keseluruhan kawasan yang akan dijadikan tempat wisata tersebut, tentunya yang jadi prioritas pertama harus membangun fisik barulah fasilitas lainnya, "Pengewmbangan kawasan wisata itu tentu melalui tahapan-tahapan, apalagi menyangkut pembangunan fisik,"

Eskalasi Politik Mulai Memanas Menjelang Pilbup KSB 2010



Dengan hengkangnya satu parpol dari Koalisi Adha yang telah diikrarkan bersamaan dengan peringatan Hari Raya Idul Adha itu, kini semakin jelas bahwa eskalasi politik KSB sudah mulai bergulir panas bersamaan dengan suhu bumi yang semakin panas.

Dari awal, saya pernah memberi tanggapan terhadap Koalisi Adha yang mendukung incumbent. Kesimpulan saya waktu itu, meragukan koalisi yang dibangun oleh beberapa parpol di KSB itu. Ternyata keraguan saya sedikit demi sedikit mulai terkuak. Semestinya parpol yang kuat adalah parpol yang selalu menjaga "kekonsistenannya". Apakah itu konsisten dengan janji yang pernah didengungkan dalam kampanye pileg dahulu, atau konsisten dengan prinsip yang dibangun, ataupun konsisten dengan garis perjuangan partai.

Makanya, lewat kesempatan ini, saya adalah sebagian kecil dari seorang masyarakat KSB yang sering melihat dan mencermati dagelan-dagelan yang dipertontonkan oleh parpol di KSB, menyarankan agar parpol-parpol yang tumbuh di alam KSB harus lebih konsisten dalam bertingkah laku, bertindak, dan berbuat. Juga parpol-parpol di KSB harus terlebih dahulu melihat dan menerjemahkan apa yang menjadi garis perjuangan partai dalam hal dukung mendukung agar partai tidak "gamang" dalam menentukan sikap politik.

Begitu juga dalam perannya untuk menyejahterakan masyarakat KSB, parpol-parpol di KSB harus lebih mengedepankan kepentingan-kepentingan yang menyentuh kepentingan umum masyarakat KSB bukan kepengtingan pribadi atau golongan. Dan yang paling penting dari semua itu adalah parpol-parpol di KSB harus membangun sikap yang lebih positif dan rasional, menghindari sikap-sikap emosional dan kepentingan sesaat.

Semua hal yang saya gambarkan di atas adalah modal kita maju bersama dari seluruh lapisan, komunitas masyarakat KSB, agar kehidupan di KSB menjadi lebih aman, maju, dalam suasana yang kondusif dan penuh dengan rasa persahabatan guna menyongsong kehidupan yang semakin hari semakin penuh dengan tantangan.!!! ungkap (munirsampir)


JERITAN WARGA PINGGIR SUNGAI KALIMANTONG

Musim penghujan telah tiba, maka sudah barang tentu ancaman bencana banjir mulai mengancam warga Kalimantong, dan sekitarnya. Terutama warga yang bermukim di sepanjang pelataran sungai. Ancaman ini sudah menjadi ancaman setiap tahun dan tidak bisa dihindari . Maka timbullah sebuah pertanyaan “sampai kapankah bencana banjir ini akan mengancam penduduk...!!!?". ini merupakan sebuah pertanyaan besar yang ditujukan kepada sang penguasa........

Kami sadar bahwa sang penguasa sudah mengadopsi begitu banyak jawaban untuk pertanyaan tersebut diatas namun Implementasinya dan solusi terbaik untuk jawaban tersebut belum nampak di mata Warga Kalimantong pada khususnya.

Tapi sebaliknya seandainya belum menemui jawaban untuk pertanyaan tersebut maka kami akan menjawab sendiri........ !!!!!!!??????
Kayang (salah satu warga pinggir sungai) menegaskan "Kami warga Kalimantong sangat mengharapkan Pemerintah untuk merubah jalur sungai Kalimantong yang sekarang ke jalur yang lain yakni  Pinggir Gunung. Karena keuntungan yang paling besar dari proses pengerjaan itu adalah :

1. Pemukiman penduduk akan aman saat banjir
2. Pemukiman bisa lebih luas lagi
3. Daratan pinggir sungai Kalimantong tidak akan terkikis lagi saat air banjir melanda

Dengan adanya perluasan pemukiman tidak akan menghabiskan areal persawahan digunakan untuk membangun rumah. Karena sesuai dengan Program Bupati Sumbawa Barat bahwa Kecamatan Brang Ene Khususnya di Desa Kalimantong akan menjadi Daerah Pertanian yang merupakan salah satu Lumbung Padi  Di Kabupaten Sumbawa Barat. Hal itu akan tercapai apabila keinginan warga Kalimantong ini bisa terealisasi. Maka tidak ada alasan warga menggunakan areal persawahan untuk membangun rumah misalnya dengan tujuan untuk keamanan .

Mari kita merenung sejenak, "Akankah bencana di Pulau Jawa akan terjadi di Kalimantong yakni Rumah Runtuh terhanyut oleh air akibat banjir???".

Kami sempat mewancarai warga sekitar pinggir sungai :

Komedik : "Bagaimana perasaan Bapak saat banjir datang ?"
Warga     : "Kami sangat Panik sekali"
Komedik : "Apa Harapan Bapak melihat semua kejadian ini?"
Warga     : " Kami sangat mengharapkan Pemerintah untuk segera memikirkan semua hal ini agar pemukiman  kami ini bisa terselamatkan karena untuk mencari tempat pemukiman baru kami tidak mampu".
Komedik : "Apakah selama ini tidak ada bantuan dari pemerintah untuk bencana ini ?".
Warga     : "Bantuan ada dari Proyek PNPM, berupa Bronjong tapi kami masih merasa belum cukup karena kami merasa keselamatan kami masih terancam".
Komedik : "Menurut Bapak, hal apakah yang sekiranya harus dilakukan oleh Pemerintah untuk mengatasi hal ini ...?
Warga     : "Kami sangat Mengharapkan Bapak Bupati, Gubernur, Presiden agar jalur Daerah Aliran Sungai ini bisa di alihkan ke jalur lain (Pia brang len ampo na!) atau membuat sungai Baru seperti yang ada di Tanakakan".
Komedik  : "Apakah di Tanakakan ada jalur sungai baru yang dibuat?"
Warga      : "Dulu tanah kakan Sungai tepat dibelakang rumah warga tapi sekarang kenyataannyakan di alihkan jalurnya".
Komedik  : "Oke terima kasih pak atas Informasinya".

Dalam wawancara dengan warga tersebut kami berambisi keras untuk menyampaikan semua ini lewat tulisan, walau tak memiliki nilai, namun semoga dapat menjadi bahan masukan bagi Pemerintah yang bertanggungjawab akan kesejahteraan rakyatnya.

TERTINGGAL RESMIKAN RUMAH POTONG HEWAN KABUPATEN SUMBAWA BARAT




Poto Tano. Kemarin suasana desa Poto Tano lebih semarak, karena adanya kunjungan Menteri Pembangunan Desa Tertinggal Bpk. Helmy Faishal Zaini ke Kabupaten Sumbawa Barat dalam rangka Peresmian Rumah Potong Hewan yang berlokasi di Kecamatan Poto Tano Kabupaten Sumbawa Barat.

Selain meresmikan Rumah Potong Hewan, beliau juga memberikan bantuan kepada Kelompok Usaha Masyarakat. Beliau berharap adanya perkembangan dan kemajuan ekonomi kemasyarakatan bagi penduduk setempat

Guru Tak Usah Panik!!! sekarang ada FGI KSB

Forum Guru Independent (FGI) KSB bukan sebagai polisi dunia pendidikan di KSB. Tapi, keberadaannya dapat digunakan sebagai wahana penampung dan penggodok gagasan, inovasi, kreasi yang muncul dari kalangan guru, sebelum pada gilirannya disampaikan kepada stake holder pendidikan. Dengan demikian, segala prakarsa tidak lagi bersifat top down, namun juga bersifat bottom up. Selain itu, diharapkan dapat tercipta pula hubungan sinergis dan harmonis antar guru dengan stake holder. Kesalahpahaman atau silang kepentingan antar guru dengan stake holder atas suatu konsep dan arah kebijakan, diniscayakan dapat terhindari.
Kalau saja gagasan seperti itu dapat terwujud, pelan tapi pasti, guru-guru akan menyadari bahwa mereka memiliki bargaining position dan bargaining power yang luar biasa. Perampasan hak dan kewajiban mereka sebagai pekerja professional tentu tidak akan terjadi lagi.
Disadari benar bahwa untuk merealisasikan hal tersebut bukanlah semudah membalik telapak tangan. Tetapi kalau tidak dimulai sekarang, kapan lagi??? Kalau bukan kita, siapa lagi??? Ucap Munirsampir

DULU HUJAN HANYA BISA NAIK KUDA, SEKARANG HUJAN MOTORPUN TEMBUS



Rasa senang dan haru meneyelimuti wajah Kepala Dusun Mataiyang, Abdullah (40). meski berusia lanjut, senyum segar dipipinya kian terasa. Sesekali ia melepaskan pandangan kepada rekan sesama warga tanda Perasaan sama juga dirasakan kebanyakan warga. Ketika itu Abdullah mengaku senang, ternyata harapan warga Mataiyang dipenuhi Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). jalan Lintas menuju desanya yang dulu sulit dan susah dilalui kini tembus dan dalam kondisi baik, mudah dilalui. jalan sepanjang 9 kilometer dari Dusun Hijrah menuju Mataiyang telah rata serta dipadatkan. Proyek peningkatan jalan ke wilayahnya tahun 2009 ini ternyata membawa kebahagiaan tersendiri bagi warga disana. " ya kami senang lah pak " Dulu kalo musim hujan seperti sekarang tidak ada kendaraan yang bisa naik kesana. kita hanya bisa pakai kuda, ongkosnya 25 ribu, bahkan motorpun gak bisa lewat. sekarang hujan selebat apapun, kita tak perlu kawatir naik ke mataiyang dengan motor," akunya.
Di Mataiyang ada sembilan anak sungai yang harus disebrangi. dulu sungai tak bisa disebrangi dan jalan dalam keadaan becek dan berlumpur tebal. beruntung, sekarang jalan bagus dan jembatan kayu sedah dibuat warga dengan swadaya. yang paling membahagiakan, para guru / tenaga didik yang bertugas di Mataiyang kini mudah pulang pergi. sama halnya dengan tenaga kesehatan, seperti Bidan Desa petugas kesehatan bantuan pemerintah. " meski baru dikerjakan 4 kilometer, kami senang karena jalan bisa tembus,"kata, Abdullah lagi.
jika dulu, warga turun ke Ibu kota atau Desa Kalimantong memakan Waktu sekitar 2 Jam lebih menggunakan kuda dan 3 jam berjalan kaki, sekarang cukup memakan waktu paling lama 25 menit saja. Ameruddin (25) salah seorang warga lain mengaku sangat senang dan terbantu. pria yang sehari-hari berbisnis madu ini semakin lancar menjalankan aktifitas bisnisnya. Amir berterima kasih kepada pemerintah yang memenuhi harapan warga. hanya saja, ia berharap pelayanan kesehatan dan pendidikan bisa di tingkatkan lagi." kami juga bisa bersyukur, sekarang Dusun kami sudah di mekarkan menjadi desa persiapan Mataiyang. Dengan menjadi Desa Setelah bersatu Dengan Kalimantong dan pelayanan kepada kami bisa lebih mudah cepat dan mudah," demikian

PETANI KALIMANTONG MENGELUH!!!



Musim tanam di Kalimantong telah di mulai namun petani masih mengeluhkan nasibnya yang memprihatinkan. "Sawah kami mulai kekurangan air pak!!" ujar salah seorang petani setempat. Sawah di Kalimantong bisa disebut sebagai salah satu Lumbung Beras bagi penduduk di Kabupaten Sumbawa Barat.

Sebelumnya sawah-sawah di Kalimantong bergantung pada air irigasi yang dialirkan dari Bendungan Kalimantong yang berada di hulu sungai Brang Ene dan curah hujan yang cukup di akhir tahun. Tapi karena iklim yang mulai tidak menentu dan curah hujan yang tak teratur, membuat persediaan air di Bendungan Kalimantong mulai berkurang dan mengering sehingga tak lagi bisa mengairi sawah-sawah penduduk. Kini petani hanya bisa berharap pada hujan yang biasanya dimulai pada bulan-bulan November hingga bulan Februari.

Mereka terkadang harus berebut hingga menimbulkan pertengkaran antar petani hanya untuk mendapatkan sedikit air yang mengaliri padi-padi mereka demi sesuap nasi bagi istri dan anak-anaknya.

Bantuan traktor yang diberikan Pemerintah setempat belum dapat dimaksimalkan pemakaiannya karena banyaknya petani yang memanfaatkan traktor untuk menggarap lahan mereka sedangkan traktor yang ada hanya 4 unit dibandingkan dengan berhektar-hektar sawah yang harus digarap, sehingga mereka tetap menyewa traktor sewaan untuk menggarap sawahnya. " Lebih baik kami diberi subsidi pupuk atau pembasmi hama tanaman daripada traktor yang pemanfaatannya tidak merata " ungkap seorang petani Palada-nama salah satu areal persawahan yang ada di Kalimantong-.

Harapannya, Pemerintah setempat lebih memperhatikan kebutuhan mereka," kami tak menginginkan fasilitas yang mewah, kami hanya ingin dapur kami tetap mengepul dan istri anak kami tetap bisa makan. Kami hanya bergantung dengan hasil padi yang kami tanam ini " ungkapnya lagi.

Tak hanya masalah air, mereka juga sangat mengharapkan kebijakan Pemerintah yang lebih berpihak kepada petani, yaitu dalam menetapkan harga gabah. Tak jarang mereka harus menanggung kerugian yang besar akibat permainan harga gabah di pasar. Pemerintah membeli gabah dari petani dengan harga murah. Namun saat beras dijual kembali ke pasaran harga bisa melonjak drastis, tidak sesuai dengan kerugian yang ditanggung petani.

Sampai kapan mereka harus mengeluh dan menjeritkan nasibnya, tulikah telinga kita dengan kondisi sodara-sodara kita???


WAHAI PENGUASA....

by : komedi-ksb