Kalimantong(27/10), Sepak Bola....siapa yang tidak kenal dengan olah raga yang satu ini. Dari anak-anak kecil hingga orang tua sangat menyukai olah raga ini, bahkan dari kalangan yang mapan sampai kalangan biasa-biasa saja yang hanya bermain di lapangan sederhana dengan peralatan yang seadanya. Tak bisa dipungkiri bahwa olah raga ini begitu digemari dan menjadi favorit bagi semua kalangan tak terkecuali pecinta bola di Desa Kalimantong. Namun hal itu kini hanya menjadi mimpi karena lapangan yang selama ini dimanfaatkan warga untuk menyalurkan hobinya tersebut telah beralih fungsi menjadi kebun dan tempat pembuangan sampah sehingga mereka harus memendam keinginan untuk bermain di kampung halamannya sendiri, bahkan mereka harus rela bermain di lapangan bola desa tetangga.
Komedik yang mencari langsung sumber informasi yang bisa dipercaya mengenai masalah ini, langsung menemui Kepala Desa Kalimantong, Ayubar, menurut beliau " Lapangan itu asalnya adalah milik salah satu warga yang dimiliki secara turun temurun. Akibat banjir bandang yang melanda daerah ini Tahun 2000 lalu telah mengakibatkan lapangan ini tidak layak lagi peruntukkannya menjadi lapangan bola. Karena lahan tersebut sudah terendam air dan tidak rata lagi".
Kalimantong dulunya memiliki Club Persatuan Sepakbola yang cukup ternama yaitu PS. Mandiri Putra. Club ini memiliki catatan prestasi yang cukup membanggakan, namun kini hal itu hanya tinggal cerita yang terus didengungkan oleh orang-orang tua kepada kaum muda pecinta sepakbola yang kelak menjadi cikal bakal Pemain Bola kenamaan yang akan dicetak oleh Desa ini. " Memiliki Lapangan Bola menjadi mimpi terbesar kami saat ini" ungkap Kepala Desa Kalimantong, Ayubar, dengan nada prihatin. "Tidak sedikit dari anak-anak muda Kalimantong yang memiliki kemampuan bermain yang baik bahkan diatas rata-rata namun karena masih terbentur dengan sistem yang masih baku yang berlaku di PS. Sumbawa Barat, Persatuan Sepak Bola Kabupaten Sumbawa Barat termasuk ketersediaan lapangan yang seadanya mengakibatkan mereka harus memendam keinginannya untuk bersaing dengan pemain-pemain lain yang berkeinginan bergabung dengan PS. Sumbawa Barat. Kalaupun ada lapangan di sekitar Desa Kalimantong, hal itu harus ditempuh hampir 3 Km dari Desa. Karena lahan yang dipakai selama ini adalah lahan-lahan pertanian yang dimanfaatkan sementara sebagai lapangan darurat. Bila Musim tanam tiba, mereka harus mencari lahan lain yang belum dimanfaatkan pemiliknya". Jelasnya panjang lebar. Ironis memang,..
Kebutuhan rakyat akan rekreasi dan hiburan adalah salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi seorang pemimpin terhadap rakyatnya. Kebutuhan ini merupakan salah satu dari 10 Kebutuhan Pokok yang terus di dengungkan oleh Bupati Sumbawa Barat dalam setiap himbauannya. Semoga hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan beliau dalam mensejahterakan rakyatnya.
Lapangan Bolaku sayang, Lapangan Bolaku malang. Nasibmu kini...
0 komentar:
Posting Komentar