Jereweh, 27/8. Penumpang Angkutan Umum Jurusan Taliwang-Jereweh nyaris bentrok dengan Sopir Angkutan. Disinyalir adanya kesalahpahaman antara Sopir Angkutan Umum dengan penumpang yang ingin menumpang Bus DAMRI Jurusan Maluk-Mataram, dimana masyarakat setempat selama ini tetap memanfaatkan pelayanan Bus DAMRI Jurusan Maluk-Mataram jika ingin bepergian ke Mataram.
Sopir angkutan lokal merasa keberatan dengan adanya masyarakat yang menumpang Bus DAMRI menuju Taliwang. Padahal Angkutan Umum diperuntukkan untuk mengangkut Penumpang dari Jereweh yang akan bepergian ke Ibukota Kabupaten, Taliwang. Mereka merasa dirugikan karena menurunnya jumlah penumpang yang memanfaatkan Angkutan Umum, sehingga otomatis penghasilan mereka pun ikut menurun.
Akibatnya Sopir Angkutan Umum cenderung untuk memaksa penumpang untuk naik angkutan umum apabila di dapati penumpang yang tengah menunggu Bus DAMRI. Sehingga acapkali terjadi bentrokan kecil antara sopir angkutan umum dengan penumpang yang merasa dipaksa untuk naik angkutan umum menuju terminal Taliwang untuk kemudian berganti kendaraan dengan tujuan Mataram. Namun, tak semua penumpang mau diperlakukan seperti itu. tak jarang terjadi kejar-kejaran antara penumpang yang geram dengan sopir angkutan umum hingga nyaris terjadi amuk massa. Para Sopir Angkutan Umum mengadukan nasibnya ke Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sumbawa Barat untuk mencari solusi dari masalah yang tengah mereka hadapi.
Menindaklanjuti permasalahan tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (HUBKOMINFO), Drs. Khairuddin Karim, MH memberikan solusi dengan mengeluarkan Surat Himbauan Kepada Bus AKDP yang isinya menyatakan bahwa Bus AKDP tidak boleh mengangkut penumpang di tepi jalan. Namun, hal ini menjadi kian rumit karena Sopir Angkutan Umum yang beroperasi di Jalur Taliwang-Jereweh salah mempersepsikan Surat Himbauan tersebut. Mereka memanfaatkan Surat Himbauan dari Kepala Dinas HUBKOMINFO untuk memaksa penumpang naik angkutan umum. Penumpang yang selama ini tidak pernah bermasalah dengan perebutan wilayah semacam ini kian berang, sehingga situasi semakin memanas dan terjadilah peristiwa bentrok antara sopir Angkutan Umum dengan Penumpang yang nyaris terlibat baku hantam.
Kasi Pengawasan Lalu Lintas Angkutan Jalan, Sudjito, S.Sos.MM dalam penjelasannya mengatakan " BUS AKDP boleh menaikkan penumpang selama penumpang itu berada di Jalur Trayek Bus AKDP bersangkutan. Siapapun tidak boleh melarang. Kecuali, Bus AKDP ini menaikkan penumpang bukan di jalur Trayeknya maka hal itu jelas-jelas telah melanggar Undang-Undang". Perlu diketahui bahwa BUS DAMRI jurusan Maluk-Mataram tetap melintas di Jereweh dan Kendaraan umum penumpang wajib memberikan pelayanan kepada penumpangnya sesuai dengan aturan yang berlaku.
Menindaklanjuti peristiwa tersebut, Kepala Dinas HUBKOMINFO beserta Kasi Pengawasan Lalu Lintas Angkutan Jalan mencoba memberi solusi akan masalah tersebut. Beliau berkoordinasi dengan Kepala Wilayah setempat yang diwakili oleh Sekcam Jereweh dan Kapolsek Jereweh tentang masalah ini. Dari pertemuan ini dihasilkan kesepakatan bahwa Kecamatan dan Polsek Jereweh akan memfasilitasi pertemuan antara Dinas HUBKOMINFO dengan masyarakat Jereweh yang diwakili oleh Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda dan Tokoh Agama serta Pengusaha Angkutan Umum. Diharapkan dari pertemuan tersebut akan dapat meminimalisasi adanya miss komunikasi antara masyarakat, pengusaha angkutan umum, dan Dinas HUBKOMINFO sebagai leading sektornya.komedik-ksb
Kasi Pengawasan Lalu Lintas Angkutan Jalan, Sudjito, S.Sos.MM dalam penjelasannya mengatakan " BUS AKDP boleh menaikkan penumpang selama penumpang itu berada di Jalur Trayek Bus AKDP bersangkutan. Siapapun tidak boleh melarang. Kecuali, Bus AKDP ini menaikkan penumpang bukan di jalur Trayeknya maka hal itu jelas-jelas telah melanggar Undang-Undang". Perlu diketahui bahwa BUS DAMRI jurusan Maluk-Mataram tetap melintas di Jereweh dan Kendaraan umum penumpang wajib memberikan pelayanan kepada penumpangnya sesuai dengan aturan yang berlaku.
Menindaklanjuti peristiwa tersebut, Kepala Dinas HUBKOMINFO beserta Kasi Pengawasan Lalu Lintas Angkutan Jalan mencoba memberi solusi akan masalah tersebut. Beliau berkoordinasi dengan Kepala Wilayah setempat yang diwakili oleh Sekcam Jereweh dan Kapolsek Jereweh tentang masalah ini. Dari pertemuan ini dihasilkan kesepakatan bahwa Kecamatan dan Polsek Jereweh akan memfasilitasi pertemuan antara Dinas HUBKOMINFO dengan masyarakat Jereweh yang diwakili oleh Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda dan Tokoh Agama serta Pengusaha Angkutan Umum. Diharapkan dari pertemuan tersebut akan dapat meminimalisasi adanya miss komunikasi antara masyarakat, pengusaha angkutan umum, dan Dinas HUBKOMINFO sebagai leading sektornya.komedik-ksb
3 komentar:
Kampung Media Lombok Timur bukan lagi namanya Birrul Walidain tapi Krens Lombok Timur
Mana dong beritanya yang terbaru, beritakan juga gmana penerimaan CPNS di KSB dong
beritanya bagus...tolong info terbaru penerimaan CPNS di KSB
Posting Komentar