Taliwang.(10/5) PT. PLN Ranting Taliwang kembali mengadakan pemadaman bergilir yang meliputi seluruh wilayah Kabupaten Sumbawa Barat. Sistem pemadaman bergilir yang diterapkan yaitu 3 hari nyala, 1 hari padam. Pemadaman bergilir kali ini cukup meresahkan warga karena akibat pemadaman yang terlalu sering membuat aktivitas warga menjadi terganggu. Karena Listrik tidak hanya padam di malam hari saat beban puncak, terkadang siang hari pun padam. Sehingga banyak warga yang mengeluh kondisi ini. "Kali ini listriknya keseringan mati daripada nyala nya mbak! mau ngapa-ngapain juga susah. Saya takut perangkat elektronik yang ada di rumah saya rusak gara-gara listrik yang keseringan mati kayak gini" keluh Sudarmi, seorang ibu rumah tangga.
Komedik langsung mengkonfirmasi informasi yang dikeluhkan oleh sebagian besar warga yang ada di Kecamatan Taliwang kepada Pihak PT. PLN Ranting Taliwang yang membawahi Unit PLN yang ada di seluruh Kecamatan di Kabupaten Sumbawa Barat.
Kurnadi, Supervisor Distribusi PT PLN Ranting Taliwang yang mewakili Manajer PT. PLN Ranting Taliwang dalam penjelasannya mengatakan bahwa pemadaman bergilir kali ini terjadi karena adanya gangguan mesin pembangkit tenaga diesel yang digunakan oleh PLN. Kali ini ada 2 unit mesin yang mengalami gangguan yaitu, Mesin Unit 4 dengan kapasitas daya 1 MW dan Mesin Unit 8 dengan kapasitas daya 300 KW. Saat Komedik meninjau langsung ke lokasi perbaikan, Mesin Unit 4 sedang diperbaiki dan Insya Allah hari Rabu mendatang pemadaman bergilir dengan sistem 3 hari nyala 1 hari padam dapat diminimalisir karena diperkirakan mesin sudah dapat berfungsi dengan normal 2 hari kedepan.
Pemadaman bergilir ini diterapkan oleh PLN dengan sistem tersebut karena adanya keterbatasan daya yang dimiliki. "Karena mesin kami yang rusak 2 unit, maka terjadi pengurangan daya sebesar 1 MW, sehingga kami harus menerapkan pemadaman bergilir saat jam-jam beban puncak yaitu pukul 18.00 s/d 23.00 WITA" ungkapnya. Ada 13 unit mesin yang saat ini sedang beroperasi dari 20 unit mesin yang terpasang. Hal ini disebabkan karena adanya keterbatasan subsidi Bahan Bakar Minyak (Solar) yang digunakan sebagai tenaga penggerak Mesin Pembangkit Tenaga Diesel ini. Apabila ada tambahan subsidi dari Pemerintah Pusat untuk BBM maka mesin-mesin yang ada mampu melayani kebutuhan listrik bagi seluruh pelanggannya. "Kami tidak bisa menerapkan pemakaian BBM sembarangan, karena untuk pengoperasian mesin-mesin pembangkit ini kami sudah mendapat jatah dari Pemerintah Pusat. Sehingga kami tidak bisa menerapkan pemakaian yang melampaui quota yang sudah ditetapkan" urainya panjang lebar. Komedik dengan bercanda sempat bertanya " Kalo Solarnya habis, kok ga beli di Pom Bensin aja, Pak?". Beliau mengatakan bahwa PLN sebagai BUMN mempunyai sistem distribusi dan pengoperasian tersendiri yang berbeda dengan BUMN lain yang ada di Indonesia. "Kami sudah mendapat jatah dan sudah diberi target-target yang harus kami capai dalam jangka setahun" kata beliau menjawab kelakar dari Komedik.
Lalu apa sih sebenarnya yang menyebabkan gangguan mesin itu??
Beliau kembali menjelaskan bahwa mesin pembangkit yang ada mengalami gangguan karena Life Time nya atau biasa juga disebut masa operasi mesin yang terlalu lama tanpa jeda. Mesin menyala selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu tanpa berhenti sehingga mesin menjadi panas dan komponen-komponen penggerak generator mesin menjadi aus dan harus diganti untuk mencegah kerusakan yang lebih parah. Komponen yang rusak itu tidak diperjualbelikan di Indonesia, minimal komponen pengganti itu harus didatangkan dari Singapura. Untuk membelinya membutuhkan waktu yang tidak sebentar, karena sebelum membeli PLN harus memesan atau mengorder dulu pesanannya. Kebutuhan akan komponen mesin ini pun tidak dapat distok karena bila di stok komponen-komponen itu akan tidak optimal pemakaiannya akibat terlalu lama tersimpan digudang.
Terobosan-terobosan apa aja yang akan dilaksanakan oleh PLN untuk meningkatkan layanan publiknya??
Saat ini PLN masih menggunakan pembangkit listrik dari tenaga diesel. Rencananya Tahun 2012 nanti PLN Ranting Taliwang akan mulai menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang pembangunannya akan dimulai Tahun 2011. Diharapkan dengan adanya pembangkit listrik yang baru, maka kebutuhan masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat terhadap listrik akan terpenuhi dengan maksimal. Selain itu, PLN akan mencanangkan Program 55-100 di HUT RI ke-55 Bulan Agustus mendatang. Program ini mempunyai makna bahwa di HUT RI ke-55 nanti semua desa yang ada di Indonesia akan berlistrik 100%. Tapi perlu ditekankan bahwa daerah yang benar-benar sudah berstatus Desa secara definitif yang dimaksudkan dalam program ini. Semoga semua program ini akan mampu menjawab kebutuhan masyarakat KSB akan listrik.Amin...Tifa
0 komentar:
Posting Komentar